Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Lokasi Sakit Kepala dan Maknanya

Namun, ada perbedaan halus dalam lokasi sakit kepala yang dapat membantu membedakan satu jenis nyeri dari yang lain.

Untuk itu, mengetahui jenis sakit kepala yang kita alami sangatlah penting agar kita dapat memperoleh pengobatan yang tepat.

Dilansir dari laman Health, berikut adalah panduan untuk mengetahui lokasi nyeri sakit kepala dan maknanya.

1. Rasa sakit berada di area mata

Menurut Johns Hopkins Medicine, nyeri kepala di dalam dan di sekitar mata dapat menjadi tanda klasik sakit kepala cluster.

Sakit kepala ini cenderung terjadi dalam kelompok atau cluster, dengan rasa sakit yang berlangsung hingga tiga jam.

Ketika kelompok sakit kepala ini terjadi, rasa nyerinya dapat terjadi beberapa kali dalam sehari atau beberapa hari.

Setelah episode selesai, kita mungkin tidak akan mengalami sakit kepala cluster lagi selama berminggu-minggu atau bahkan bertahun-tahun.

Di samping itu, Johns Hopkins Medicine juga mengungkapkan bahwa rasa sakit akibat sakit kepala cluster sangat hebat dan sering kali terkonsentrasi di belakang satu mata.

Biasanya ini dapat memuncak dalam waktu 10-15 menit dan mungkin terdapat kelopak mata yang terkulai atau bengkak di sisi mata yang sakit.

Gejalanya juga diikuti dengan rasa kegelisahan, timbulnya keringat, serta hidung tersumbat atau berair.

Sakit kepala cluster adalah salah satu jenis sakit kepala yang paling menyakitkan, tetapi juga salah satu yang paling langka, dengan pria lebih sering terkena daripada wanita.

"Sakit kepala ini sangat menyakitkan, seperti ada sesuatu yang panas di mata," kata Mark W. Green, MD, juru bicara National Headache Foundation dan direktur pengobatan sakit kepala di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York.

Setelah sakit kepala cluster terjadi, ada beberapa perawatan yang dapat membantu, termasuk sumatriptan, obat resep yang sering digunakan untuk migrain, dan terapi oksigen.

Johns Hopkins Medicine menyebut bahwa tindakan sumatriptan dalam menyempitkan pembuluh darah di otak dapat membantu meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh sakit kepala cluster.

Sementara itu, obat-obatan lain yang diminum secara teratur dapat membantu mencegah serangan sebelum terjadi, termasuk kortikosteroid seperti prednison, penghambat saluran kalsium seperti verapamil, dan litium karbonat.

Prednison dianggap membantu dengan mengurangi peradangan, verapamil melemaskan pembuluh darah, dan litium karbonat membantu mengatur kimiawi otak.

Apabila kita mengalami sakit kepala cluster atau merasa mungkin mengalaminya, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang terapi dan perawatan pencegahan.

2. Nyeri terjadi di leher

Nyeri leher mungkin bukan gejala pertama migrain, tetapi ini adalah ciri umum dari kondisi ini.

"Sekitar 75 persen penderita migrain mengalami nyeri leher, yang merupakan sesuatu yang tidak disadari oleh banyak orang," ujar Green.

Menurut Medline Plus, orang dengan migrain dapat mengalami empat fase selama episode migrain mereka, masing-masing dengan gejala yang berbeda.

Fase pertama disebut prodrome dan dapat dimulai sehari sebelum sakit kepala yang sebenarnya.

Gejalanya dapat bervariasi, termasuk perubahan suasana hati, retensi cairan, buang air kecil berlebihan, mengidam makanan, dan menguap yang tidak terkendali.

Aura, bagian dari sakit kepala itu sendiri, adalah fase berikutnya.

Tidak semua orang mengalami migrain dengan aura yang terlihat. Tetapi jika kita mengalaminya, kita mungkin melihat cahaya yang berkedip-kedip atau zig-zag.

Aura dapat terjadi tepat sebelum atau selama sakit kepala migrain.

Sakit kepala migrain cenderung terjadi secara bertahap, berkembang menjadi nyeri hebat yang biasanya berdenyut di satu sisi kepala.

Kita mungkin mengalami peningkatan sensitivitas sensorik, seperti peningkatan sensitivitas terhadap cahaya dan suara, serta mengalami peningkatan rasa sakit saat bergerak, mual, hingga muntah.

"Dan jika kita mengalami nyeri leher, mungkin kita juga dapat mengalami gejala-gejala ini tanpa nyeri kepala klasik," terang Green.

Fase terakhir adalah postdrome, yang terjadi setelah rasa sakit. Periode kelelahan, biasanya berlangsung selama satu hari.

Beberapa orang dapat menghindari migrain dengan menjauhi pemicu migrain, seperti stres, alkohol, dan makanan tertentu.

Selain itu, obat-obatan seperti beta-blocker, antidepresan, dan obat anti kejang juga dapat membantu mencegah migrain sebelum terjadi.

Pencegahan mungkin merupakan pilihan yang paling menarik jika kita rentan terhadap migrain.

Namun, apabila kita hanya mengalaminya sesekali, maka kita bisa beralih ke beberapa obat untuk pengobatan.

Dokter atau penyedia layanan kesehatan dapat membantu kita menentukan obat mana yang tepat.

3. Rasa sakit ada di kulit kepala

Sebagian besar dari kita pernah mengalami sakit kepala yang mempengaruhi kulit kepala, kepala, maupun leher.

Tidak seperti migrain dan sakit kepala cluster, sakit kepala tegang atau tension ini biasanya menyebabkan rasa sakit di kedua sisi kepala, terutama di dahi, pelipis, bagian belakang kepala, dan terkadang di leher dan bahu.

"Rasa sakitnya biasanya terasa seperti tertekan," kata Green.

Ketika sakit kepala tegang terjadi, sering kali terjadi keketatan otot di area-area ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Selain itu, stres, depresi, kecemasan, dan cedera kepala dapat menyebabkan sakit kepala tegang.

Ada pun pemicu umum lainnya termasuk ketegangan mata, masalah gigi, dan infeksi sinus.

Untuk mengatasinya, kita bisa mencoba pereda nyeri yang dijual bebas, tetapi bicarakan dengan dokter bila sakit kepala tegang menjadi kronis.

4. Nyeri di sinus

Banyak sakit kepala sinus yang sebenarnya adalah sakit kepala tegang atau migrain, masing-masing merupakan jenis sakit kepala yang paling umum pertama dan kedua.

"Faktanya, sakit kepala sinus mungkin tidak benar-benar ada," terang Green.

"Sebagian besar sakit kepala dirujuk ke daerah sinus," ungkap dia.

Sementara menurut Medline Plus, infeksi sinus dan pilek dapat memicu sakit kepala tegang. Dan sakit kepala tegang dapat terjadi dengan migrain.

Selain itu, penyakit sinus akut dapat menyebabkan sakit kepala yang sering kali disertai demam dan keluarnya nanah dari hidung.

Apa pun jenis sakit kepala yang kita alami, penting untuk berbicara dengan dokter jika rasa sakit menjadi kronis atau melumpuhkan, atau terasa berbeda dari yang biasa kita rasakan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/13/172007720/4-lokasi-sakit-kepala-dan-maknanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke