Pelihara Kucing Cara Efektif Usir Tikus dari Rumah, Benarkah?

KOMPAS.com - Mungkin masih banyak orang percaya, memelihara kucing bisa membantu untuk mengusir tikus secara alami di rumah.

Kehadiran kucing di rumah dianggap dapat membuat tikus merasa terganggu karena takut hingga membuatnya menjauh dari area tersebut.

Namun, benarkah pelihara kucing bisa jadi cara paling efektif untuk mengusir hama seperti tikus? Untuk lebih jelasnya simak beberapa ulasan berikut.

Fakta terkait kucing bisa bantu mengusir tikus

Menurut penelitian yang dilakukan Universitas Florida, para peneliti menguji peran hewan peliharaan (seperti kucing dan anjing) pada pola aktivitas tikus hitam (rattus rattus) dan tikus multimammate natal (mastomys natalensis) di beberapa desa di Afrika.

Aktivitas mencari makan tikus kemudian ditinjau untuk melihat perbedaan pola yang ditunjukkan melalui perilaku tikus ketika ada dan tidak ada hewan lain (anjing dan kucing) di sekitarnya.

Kemudian hasil studi menunjukkan, perilaku tikus saat mencari makan tidak ada bedanya ketika ada dan tidak ada anjing atau kucing di lingkungan mereka.

Dengan kata lain, tikus masih menunjukkan aktivitas mencari makan seperti biasa.

Namun, ketika ditinjau secara keseluruhan, intensitas tikus saat mencari makan dinilai mengalami penurunan secara signifikan ketika ada kucing dan anjing di lingkungan mereka.

"Ketika berbagai jenis predator hadir di tengah mereka, tikus kemungkinan besar merasa ketakutan yang tinggi untuk mencari makan di wilayah itu," kata peneliti, seperti dilansir Terminix.

Berdasarkan tinjauan penelitian itu, ada beberapa faktor yang membuat aktivitas tikus mengalami penurunan.

Ketakutan

Tikus merasakan ketakutan saat berada satu lingkungan dengan hewan lain seperti kucing peliharaan atau anjing.

Lisa Stowers, seorang peneliti dari The Scripps Research Institute yang mempelajari hubungan antara ketakutan tikus pada kucing secara naluriah menjelaskan, molekul bau (feromon) pada kucing dapat memicu sinyal dan tanda bahaya di sistem otak tikus.

"Misalnya, jika tikus mencium urin kucing, tikus cenderung meninggalkan area tersebut untuk menghindari pemangsa," kata dia.

Stowers lalu menemukan, feromon yang menjalar melalui hidung tikus ke otaknya pada gilirannya dapat merangsang emosi tikus dan membuatnya merasa takut.

"Bau kucing dapat memicu rasa takut pada tikus dan cenderung panik di hadapan predator," ujar dia.

Naluri berburu kucing

Kucing domestik sekarang ini tetap mewariskan banyak perilaku dan karakteristik yang mirip dengan kucing liar.

Secara historis, kucing domestik dan liar dianggap masih berburu 70 persen mamalia, 20 persen burung, dan 10 persen hewan lainnya (termasuk hewan pengerat) dan persentase itu tergantung pada wilayah geografis, ketersediaan mangsa, dan beberapa faktor lainnya.

Terkait naluri kucing berburu tikus, salah satu faktornya dipengaruhi populasi tikus yang tersebar luas di kota atau wilayah pinggiran, sehingga menjadikannya sebagai mangsa bagi kucing jalanan.

Namun, pada kucing peliharaan yang disediakan makanan utama dari pemiliknya, mereka mungkin masih memiliki naluri berburu tikus, tetapi tidak seagresif kucing lain. 

Kucing peliharaan akan mengejar dan menakut-nakuti tikus, tetapi tidak menjadikannya sebagai mangsa utama untuk bertahan hidup.

Dengan demikian, peneliti berpendapat kalau pelihara kucing bukanlah metode terampuh untuk mengusir tikus dari rumah. 

Bukan metode ampuh mengusir tikus

Meski pun kehadiran kucing peliharaan di rumah bisa membuat tikus merasa tidak aman karena ketakutan, tapi metode ini bukanlah cara terbaik mengusir tikus dalam jangka panjang.

Efektivitas dari penelitian tersebut dapat bervariasi tergantung pada karakteristik kucing, karakter tikus serta situasi lingkungan atau tempat tinggal.

Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi peran kucing peliharaan dan efektivitasnya dalam mengusir tikus yang ada di lingkungan perkotaan atau kawasan di pinggir kota.

Sementara itu, beberapa metode lain yang dapat membantu menekan dan mengendalikan kehadiran tikus di rumah meliputi beberapa hal.

Misalnya, menjaga kebersihan rumah secara berkala, menutup rapat celah atau lubang-lubang di rumah, hingga memanggil profesional pengendali hama.