Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diet Mediterania Saat Hamil Tingkatkan Kemampuan Kognitif Anak

Kemampuannya jauh lebih unggal dibandingkan anak-anak yang ibunya tidak mengikuti pola makan tersebut, menurut uji klinis acak baru.

“Meskipun ada bukti sebelumnya yang menunjukkan hubungan antara (pola) gaya hidup yang buruk dan perkembangan saraf anak yang buruk, belum ada penelitian sebelumnya yang mengevaluasi apakah intervensi gaya hidup meningkatkan perkembangan saraf,” kata rekan penulis studi Dr. Francesca Crovetto, peneliti pascadoktoral di BCNatal Fetal Medicine Research Center, Universitat de Barcelona di Spanyol.

Riset dilakukan pada anak-anak yang lahir dari 1.221 ibu berisiko tinggi yang menjadi bagian dari The Improving Mothers for a Better Prenatal Care Trial Barcelona selama Februari 2017-Maret 2020.

Semua perempuan dalam penelitian ini diidentifikasi mengandung janin dengan risiko tinggi dilahirkan kecil untuk usia kehamilannya, yang jadi penyebab utama kematian bayi.

Satu kelompok diacak untuk mengikuti diet Mediterania dan diberi minyak zaitun dan kenari gratis.

Mereka bertemu setiap bulan dengan ahli gizi terlatih yang memberikan resep, daftar belanjaan, dan rencana makan mingguan.

Kelompok ibu hamil berisiko tinggi lainnya ditugaskan untuk mengikuti sesi yoga kehamilan, meditasi dan kelompok mindfulness selama delapan minggu, serta intervensi berbasis rumah, yang semuanya berfokus pada hubungan antara ibu dan bayi yang sedang berkembang.

Sementara itu, kelompok ibu hamil ketiga diberikan perawatan prenatal standar.

Hasilnya pada Desember 2021, hampir 22 persen ibu hamil yang hanya menerima perawatan prenatal melahirkan bayi dengan berat badan rendah.

Jumlah kelahiran dengan berat badan rendah turun menjadi 15,6 persen pada yang mengikuti kelas pengurangan stres dan 14 persen pada ibu hamil yang mengonsumsi menu diet Mediterania.

Mereka melakukan uji kembali menggunakan Bayley Scales of Infant and Toddler Development, sebuah ukuran perkembangan kognitif, sosial dan emosional bayi.

Pada tes kognitif, terdapat perbedaan lima poin antara anak-anak yang ibunya menjalani diet Mediterania dan anak-anak dalam kelompok kontrol yang tidak.

“Sebagian besar nutrisi janin merupakan produk sampingan dari makanan ibu,” jelas Dr. David Katz, pakar kesehatan yang tak terlibat dalam riset ini.

“Pola dan kualitas makanan ibu akan mempengaruhi paparan janin terhadap beragam nutrisi dan bahkan akan mempengaruhi preferensi rasa di awal kehidupan.”

Baik pengurangan stres maupun pola makan Mediterania meningkatkan sejumlah perkembangan sosial dan emosional.

Namun hanya intervensi pola makan Mediterania yang signifikan secara statistik – yang berarti hasilnya lebih besar daripada kebetulan.

"Pada usia dua tahun, otak anak-anak mulai mendapatkan beberapa manfaat yang mereka terima dari nutrisi yang cukup selama kehidupan intrauterin,” kata Dr. Miguel Martínez-González, pakar kesehatan masyarakat di Universitas Navarra di Pamplona, Spanyol yang tidak terlibat riset ini.

“Tidak ada model pola makan lain yang memiliki bukti ilmiah yang begitu mengesankan seperti pola makan tradisional Mediterania,” kata Martínez-González, yang juga seorang profesor nutrisi.

Diet Mediterania selama ini dikenal kaya manfaat termasuk mengurangi risiko diabetes, kolesterol tinggi, demensia, kehilangan ingatan, depresi, tulang yang lebih kuat, jantung yang lebih sehat, dan umur yang lebih panjang.

Namun kini terbukti pola makan ini juga memiliki keunggulan untuk ibu hamil dan  tumbuh kembang janin yang dikandungnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/24/082139920/diet-mediterania-saat-hamil-tingkatkan-kemampuan-kognitif-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke