Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Manfaat Singkong untuk Kesehatan dan Cara Menyiapkannya

KOMPAS.com - Singkong adalah jenis sayuran umbi-umbian yang banyak dikonsumsi di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesi.

Bahan makanan ini kaya akan nutrisi penting, termasuk pati resisten yang berpotensi baik untuk kesehatan.

Namun, seperti halnya bahan makanan lainnya, penting untuk mengonsumsinya dengan porsi yang sesuai karena tingginya kalori dan kandungan bahan kimia berpotensi berbahaya.

Bagian yang paling umum dikonsumsi dari tanaman singkong adalah akarnya, yang memiliki banyak kegunaan.

Kita dapat mengonsumsinya utuh, memarutnya, atau menggilingnya menjadi tepung yang digunakan dalam berbagai jenis makanan, seperti roti dan kerupuk.

Akar singkong juga digunakan untuk membuat tapioka, jenis pati, dan produk seperti garri yang mirip dengan tapioka.

Keuntungan lain dari penggunaan akar singkong dalam masakan adalah singkong bebas dari gluten, biji-bijian, dan kacang-kacangan, sehingga cocok untuk orang-orang yang memiliki alergi makanan.

Namun, penting untuk diingat bahwa akar singkong harus dimasak sebelum dikonsumsi, karena dapat mengandung racun jika dimakan mentah.

Manfaat singkong untuk kesehatan

  • Mengandung pati resisten

Singkong mengandung tingkat pati resisten yang tinggi, yaitu sejenis pati yang dapat melalui saluran pencernaan dengan sifat yang mirip dengan serat larut.

Pati resisten memberi makan bakteri baik di saluran pencernaan, dan dapat membantu mengurangi peradangan serta meningkatkan kesehatan sistem pencernaan.

Selain itu, pati resisten juga bisa meningkatkan kesehatan metabolisme dan mengurangi risiko obesitas serta diabetes tipe 2.

Hal ini karena kemampuannya untuk membantu mengatur gula darah, meningkatkan perasaan kenyang, dan mengurangi nafsu makan.

Tak hanya itu, mendinginkan singkong yang telah dimasak dapat meningkatkan kadar pati resisten.

Namun, produk singkong yang telah diolah, seperti tapioka, cenderung memiliki kandungan pati resisten yang lebih rendah dibandingkan dengan singkong yang telah dimasak.

  • Sumber vitamin C yang baik

Singkong memiliki kadar vitamin C yang cukup tinggi hingga mencapai 20 persen dalam setiap porsi seberat 100 gram.

Vitamin C dapat membantu melindungi tubuh dari dampak buruk stres oksidatif dan mendukung kinerja sel-sel kekebalan dalam tubuh.

Selain itu, vitamin C juga berfungsi sebagai pelindung kulit dan merangsang produksi kolagen, yaitu suatu jenis protein yang ada di berbagai bagian tubuh, seperti tulang, kulit, otot, dan sendi.


Efek negatif singkong

  • Tinggi kalori

Singkong memiliki nilai kalori yang cukup tinggi, yaitu 191 kalori dalam setiap sajian 100 gram. Ini lebih tinggi dibandingkan dengan jenis umbi-umbian lainnya.

Kandungan kalori yang tinggi membuat singkong menjadi salah satu tanaman pokok yang penting di banyak negara.

Namun, penting untuk diingat bahwa mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang kita bakar dapat menyebabkan peningkatan berat badan seiring waktu

Untuk itu, usahakan untuk membatasi konsumsi sekitar 1/3-1/2 cangkir (73-113 gram) per porsi.

  • Dapat berbahaya jika dikonsumsi mentah

Singkong dapat menjadi berbahaya jika kita mengonsumsinya secara mentah, dalam jumlah besar, atau jika diolah dengan cara yang tidak benar.

Singkong mentah mengandung zat kimia yang disebut glikosida sianogenik. Jika kita memakannya, zat kimia ini dapat melepaskan sianida ke dalam tubuh.

Mengkonsumsi glikosida sianogenik secara teratur atau dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko keracunan sianida.

Keracunan sianida dapat menyebabkan gangguan pada fungsi tiroid dan saraf, kelumpuhan, kerusakan organ, bahkan berpotensi berakibat fatal.

Namun, memasak singkong dapat mengurangi kandungan bahan kimia berbahaya ini.

Selain itu, menggabungkan singkong dengan makanan tinggi protein dapat mengurangi risiko kesehatan yang merugikan.

  • Versi olahan mungkin lebih rendah nutrisi

Proses pengupasan, pemotongan, dan pemasakan singkong dapat mengurangi secara signifikan kandungan vitamin, mineral, serat, dan pati resisten.

Meskipun demikian, penting untuk tetap memasak singkong sebelum mengonsumsinya untuk menghindari potensi efek samping.

Beberapa produk olahan singkong yang populer, seperti tapioka dan garri, memiliki nilai gizi yang terbatas.

Contohnya, mutiara tapioka yang sering digunakan dalam minuman bubble tea, mengandung kalori tinggi tetapi memiliki sedikit serat dan kurangnya mikronutrien penting lainnya.

Cara menyiapkan singkong yang benar

  • Kupas: Kulit akar singkong mengandung sebagian besar senyawa penghasil sianida, jadi sebaiknya buang kulitnya sebelum memasak dan memakan sayuran tersebut.
  • Rendam: Merendam singkong dengan merendamnya di dalam air sebelum memasaknya dapat mengurangi kandungan bahan kimia berbahaya.
  • Masaklah: Karena bahan kimia berbahaya ditemukan dalam singkong mentah, sangat penting untuk memasaknya secara menyeluruh sebelum dimakan, misalnya dengan merebus atau memanggangnya.
  • Padukan dengan protein: Mengonsumsi protein bersama singkong dapat bermanfaat, karena makronutrien ini membantu membersihkan tubuh dari racun sianida.
  • Pertahankan pola makan yang seimbang: Kita dapat mencegah efek buruk dari singkong dengan memasukkan berbagai macam makanan lainnya, bukan hanya mengandalkan singkong sebagai sumber nutrisi utama.

Ada banyak cara untuk memasukkan singkong ke dalam makanan. Misalnya, kita dapat menggunakannya untuk membuat makanan ringan dan lauk pauk.

Biasanya singkong diiris lalu dipanggang atau dibakar, mirip dengan cara mengolah kentang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/07/150000220/manfaat-singkong-untuk-kesehatan-dan-cara-menyiapkannya

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com