Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serba-serbi Ngupil yang Kamu Perlu Tahu

Meskipun dapat menghilangkan upil dan segala kontaminan yang dikandungnya, namun memgupil juga memiliki beberapa risiko, seperti:

• Menyebarkan agen infeksi dari hidung ke tangan, atau sebaliknya

• Mengiritasi bagian dalam hidung

• Menyebabkan mimisan

Lantas, apa sebenarnya penyebab munculnya upil dan bagaimana cara menghilangkan upil dalam hidung dengan aman?

Nah, simak penjelasan selengkapnya seperti dilansir dari laman Medical News Today.

Penyebab munculnya upil

Upil atau mukus hidung terdiri dari campuran lendir dan partikel lainnya — termasuk bakteri, serbuk sari, kotoran, dan debu — yang mengering.

Lendir biasanya terdiri dari 98 persen air, 1 persen garam, dan 1 persen molekul panjang.

Molekul panjang, yang dikenal sebagai musin, membuat lendir menjadi lengket dan berlendir, yang membantu menjebak kuman dan partikel lainnya.

Orang lebih mungkin mengembangkan upil ketika mereka memproduksi banyak lendir, seperti saat pilek atau alergi, atau ketika menghirup udara kering.

Cara menghilangkan upil dengan aman

Mengeluarkan upil yang dalam terkadang dapat meredakan rasa tidak nyaman.

Namun, orang harus melakukannya dengan hati-hati dan memastikan tangan tetap bersih, serta membuang upil dengan benar setelahnya.

Penelitian menunjukkan, tangan dapat menularkan bakteri berbahaya dan mengupil dapat dengan mudah memindahkan bakteri antara tangan dan hidung.

Orang-orang dapat menghilangkan upil dengan aman, seperti:

• Mencuci dan mengeringkan tangan secara menyeluruh sebelum memulai.

• Menggunakan tisu untuk menghilangkannya.

• Berhati-hati agar tidak mengiritasi atau melukai kulit di dalam hidung.

• Menghindari mengorek bagian hidung yang sama berulang kali, karena hal ini dapat merusak jaringan hidung.

• Membuang upil dan tisu dengan benar setelah pengangkatan.

• Mencuci dan mengeringkan tangan secara menyeluruh sesudahnya.


Cara menghilangkan upil dengan aman pada bayi

Mengeluarkan upil pada bayi yang baru lahir juga menjadi tantangan bagi orangtua maupun pengasuh.

Teknik yang aman dan efektif adalah dengan menggunakan kombinasi obat semprot hidung dan bola hisap karet.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

• Pastikan bayi setenang mungkin.

• Mulailah melonggarkan setiap ingus yang dalam dengan 1-2 yetes obat semprot hidung.

• Tarik udara keluar dari bola hisap dengan memasukkan ujung bola secara hati-hati ke dalam satu lubang hidung dan mulailah melepaskannya dengan lembut.

• Ulangi proses ini dengan lubang hidung yang lain

• Cuci tangan.

• Cuci dan disinfeksi bola karet secara menyeluruh setelah digunakan.

Bagaimana mengurangi munculnya upil?

Kita lebih mungkin mengembangkan upil jika mereka memiliki kulit kering di hidung bagian dalam. Kita dapat mengatasi masalah ini dengan:

• Melembapkan hidung dengan semprotan air garam.

• Melembapkan lapisan hidung dengan minyak alami.

• Minum lebih banyak air untuk meningkatkan hidrasi secara keseluruhan.

• Menggunakan pelembap udara untuk meningkatkan kelembapan di udara sekitar.

Jika seseorang mengalami infeksi sinus akibat virus atau bakteri, sinus akan meradang, dan produksi lendir meningkat. Peningkatan lendir ini dapat menyebabkan lebih banyak ingus.

Hal-hal berikut ini dapat membantu orang merasa lebih nyaman dan dapat mengurangi hidung tersumbat:

• Pembilasan hidung dengan air garam.

• Semprotan hidung.

• Obat dekongestan.

• Pereda nyeri, termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen dan aspirin

Ketika mengupil kita mengalami mimisan, perdarahan, atau timbul luka tertentu, maka sebaiknya segera periksakan masalah ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/16/200000720/serba-serbi-ngupil-yang-kamu-perlu-tahu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com