Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, Kurang Tidur Bisa Picu Penuaan Dini pada Otak

Ini karena kurang tidur bisa merusak fungsi kognitif, meningkatkan gejala kecemasan, dan menurunkan kewaspadaan, serta menyebabkan penuaan dini pada otak.

Menurut sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience, kurang tidur semalam saja dapat mengubah otak, dan membuatnya menjadi lebih tua.

Penuaan otak yang umum terjadi meliputi perubahan struktural dan fungsional yang menguras kognisi dari waktu ke waktu, sehingga pada akhirnya mempercepat proses penuaan secara keseluruhan.

Kurang tidur membuat otak menua

Tidur adalah waktu yang penting bagi tubuh untuk memulihkan diri.

Otak juga melakukan hal yang sama. Konsolidasi memori, membersihkan racun, dan menciptakan jalur saraf baru hanya terjadi saat kita tidur.

Maka, jika kita tidak mendapatkan tidur yang cukup, otak juga tidak akan memiliki cukup waktu untuk menjalankan fungsi-fungsi vital, yang tentunya dapat mengganggu fungsi kognitif.

Sebagian besar penelitian menyelidiki kinerja pada tes kognitif, termasuk usia struktur otak dengan MRI.

Sebanyak 134 partisipan sehat berusia 19-39 tahun dengan usia rata-rata 25,3 tahun ikut terlibat.

Selama penelitian, empat kondisi tidur diukur, yakni kurang tidur total (tidak tidur), kurang tidur parsial (tiga jam tidur), kurang tidur kronis (lima jam tidur selama lima hari berturut-turut), dan kelompok kontrol (delapan jam tidur).

Dari keempat kelompok tersebut, hanya kelompok kurang tidur total yang secara konsisten mengalami peningkatan usia otak 1-2 tahun setelah kurang tidur semalam.

Usia otak tidak berubah secara signifikan pada kelompok lainnya. Selain itu, tidur malam yang nyenyak membalikkan efek penuaan pada otak.

Kendati demikian, ada keterbatasan dalam penelitian ini terkait usia partisipan dan durasi.

Jadi masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki efek jangka panjang dari kurang tidur pada kelompok usia dan kebiasaan tidur yang berbeda.


Cara lain kurang tidur memengaruhi otak

Penelitian lebih lanjut memang masih diperlukan untuk menyelidiki bagaimana kurang tidur kronis memengaruhi usia struktur otak.

Namun, beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan hal ini bisa memengaruhi otak dengan cara lain, seperti:

• Peningkatan risiko demensia

Penelitian menunjukkan, tidur kurang dari tujuh jam setiap malam dapat meningkatkan peluang terkena demensia.

"Saya telah menyebutkan fungsi-fungsi vital otak hanya terjadi ketika kita tidur, termasuk membersihkan racun," kata penulis dan seorang sleep coach bersertifikat, Taylor Leamey.

"Otak kita mengumpulkan racun dan molekul perusak yang terkait dengan degenerasi saraf saat kita terjaga."

"Untungnya, kita memiliki sistem glimfatik untuk menyiram otak dengan cairan segar dan membuang racun-racun berbahaya."

"Anggap saja sebagai sistem pengelolaan limbah yang hanya bekerja di malam hari," terangnya.

Jika kita tidak tidur, racun-racun tersebut akan menumpuk di ruang di antara sel-sel otak.

Di antara racun-racun tersebut adalah amiloid beta-protein, yang berhubungan dengan penyakit alzheimer.

• Berdampak pada kesehatan mental

Tidur dan kesehatan mental sepenuhnya bergantung satu sama lain. Kita tidak dapat berkembang di salah satunya jika yang lain kurang.

Menurut Leamey, seberapa banyak tidur yang kita dapatkan secara langsung berdampak pada suasana hati dan kemampuan untuk mengatasi stres.

Kemampuan kita untuk menafsirkan emosi secara akurat juga terganggu.

"Kecemasan dan gejala depresi meningkat seiring dengan kurang tidur, karena amigdala, atau pusat pemrosesan emosi otak, terlalu aktif," ungkapnya.

"Hal ini membuat kita tidak dapat menafsirkan rangsangan dengan tepat, yang meningkatkan gejala stres," imbuh dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/19/113153520/waspadai-kurang-tidur-bisa-picu-penuaan-dini-pada-otak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke