Kopi Ready to Drink Masih Jadi Favorit Kebanyakan Orang Indonesia

Banyak yang menjadikannya sajian wajib di pagi hari sekaligus alternatif minuman kekinian saat berkumpul bersama teman.

Gerai kopi lokal juga makin menjamur dengan berbagai cara penyajian dan variasi biji kopi yang menawarkan kelezatannya masing-masing.

Namun data dari merek kopi Indonesia, Kopi Kenangan, kebanyakan orang Indonesia rupanya cenderung masih menyukai kopi ready to drink (RTD).

Kemudahanya yang bisa langsung dinikmati menjadi alasan utamanya, selain variasi rasanya yang juga makin beragam.

"RTD masih menjadi pilihan populer konsumen ID karena kategori tersebut mengalami pertumbuhan yang lebih kuat dalam beberapa tahun terakhir," terang Rahmat Budiardjo, CFO Kenangan Brands, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Meski demikian, masyarakat dianggap semakin jeli dalam memilah kopi yang dinikmatinya.

Misalnya, kopi robusta yang lebih banyak dipilih karena cita rasa yang kuat dan berani sekaligus aroma tradisionalnya yang kuat.

"Kopinya terasa pahit, kental dan memiliki tingkat keasaman yang rendah. Hal ini sesuai dengan sebagian besar preferensi konsumen Indonesia," urai Rahmat.

Selera lokal ini yang mendorong Kopi Kenangan menggunakan biji kopi dari Sumatera karena memiliki keseimbangan antara rasa pahit yang nikmat dan tingkat keasaman yang rendah.

"Kopi Sumatera juga dikenal memiliki cita rasa yang unik dan kompleks," tambahnya.

"Kami melihat kategori kopi bahan asli dan rasa semakin populer di kalangan konsumen Indonesia," terangnya, dalam interview secara virtual.

Dari segi rasa, kopi cokelat dan karamel sejauh ini paling populer di kalangan konsumen.

Kecenderungan ini selaras dengan perkembangan bisnis Kopi Kenangan ready-to-drink (RTD yang menghasilkan 20 persen dari total penjualan merek ini di tahun 2023.

"Dijual di lebih dari 42.000 toko di Indonesia, produk ini memiliki pangsa pasar terbesar ketiga di pasar modern," kata Karl Noronha, VP Strategy & Operations, B Capital yang berkolaborasi dengan Kopi Kenangan.