Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turun Berat Badan 42 Kg dalam 8 Bulan, Tanpa Olahraga dan Obat, Mau?

Namun -tentu saja- pencapaian ini bukanlah hal yang langsung diwujudkan Wendel dengan mudah.

Ada masa-masa di mana pria berusia 51 tahun ini mengalami kegagalan, dan kembali ke berat badan awalnya.

Kendati demikian, kegagalan pulalah yang bisa membuat Wendel bisa mengamati apa yang cocok, untuk dijalani demi mencapai target kesehatannya.

Perjalanan mental

Salah satu hal terpenting yang membantu Wendel menurunkan berat badan adalah memiliki pemikiran yang benar.

Dia tidak hanya melakukan perjalanan penurunan berat badan, tetapi juga melakukan perjalanan mental.

Sangat penting untuk menyembuhkan pikiran, saat sedang menjalani perjalanan penurunan berat badan.

Kita bisa saja melakukan perjalanan penurunan berat badan, dan bisa kehilangan banyak berat badan.

Tetapi, jika kita belum melakukan apa pun secara mental untuk sembuh dari rasa sakit di masa lalu, ada kemungkinan besar berat badan akan kembali naik.

"Saya harus memahami mengapa saya makan berlebihan sejak awal dan apa yang menyebabkan saya makan berlebihan," sebut Wendel.

"Itulah mengapa saya sangat menyarankan orang-orang untuk berbicara dengan terapis, konselor, atau pelatih kehidupan yang baik," ungkap Wendel.

"Ini saya lakukan selama 14 tahun. Saya harus mendorong perubahan gaya hidup, bukan hanya diet."

"Saya melihat diet sebagai cara sementara untuk mencapai berat badan yang diinginkan, namun lebih dari itu saya ingin memertahankan penurunan berat badan tersebut."

"Jadi bagi saya, ini adalah perubahan gaya hidup. Saya tidak akan kembali ke cara makan saya yang lama," tegas Wendel.

Dengan banyak masalah radang sendi, menyebabkan Wendel tidak bisa bergerak dengan leluasa. "Saya tidak bisa melakukan olahraga yang biasa saya lakukan dulu," kata dia. 

"Sangat menyakitkan bagi saya untuk berjalan jauh - saya hanya bisa berjalan 1-2 blok karena pinggul, kaki, lutut, dan punggung saya sakit," sambung dia.

"Itulah mengapa diet rendah karbohidrat dan keto masuk akal bagi saya," kata Wendel lagi.


Diet rendah karbohidrat

"Sebagian besar penurunan berat badan saya adalah karena saya melakukan diet keto. Saya mengonsumsi total 20 gram karbohidrat per hari," tutur Wendel.

Wendel mengaku, ketika dia telah lebih banyak melakukan diet dan perubahan gaya hidup, dia lantas mencari tahu lebih dalam soal karbohidrat bersih.

Karbohidrat bersih umumnya dihitung dengan mengurangi serat dan gula alkohol dari total karbohidrat.

"Orang-orang masih melacak karbohidrat bersih dan menurunkan berat badan, tetapi saya berevolusi karena menyadari bahwa banyak karbohidrat bersih tidak benar-benar sehat bagi saya."

"Jadi, saya mulai melacak karbohidrat biasa dan menjaganya tetap di bawah 20 gram."

"Dan begitulah cara saya menurunkan sebagian besar berat badan saya," kata dia.

Namun, Wendel mengaku pernah mencoba diet karnivora, dan berat badannya sempat turun 6,8 kilogram dalam waktu satu setengah minggu.

"Tetapi setelah kembali menyantap makanan normal, berat badan saya dengan cepat naik kembali sebanyak 6,8 kilogram."

"Butuh waktu beberapa minggu untuk mulai menurunkan berat badan lagi," kenang Wendel.

Kegagalan dengan pola diet tersebut membuat Wendel menyadari untuk memiliki variasi dalam diet.

"Saya mencoba melakukan keto di satu hari dan karnivora di hari berikutnya. Tetapi, saya tidak melacak kalori saya lagi," sebut dia.

Padahal, penting untuk melacak semua nutrisi dan makronutrisi yang diasup, karena hal ini memberi kita pemahaman yang baik tentang apa yang menyebabkan kenaikan berat badan.

Dengan cara itu, menurut Wendel, kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang apa yang menjadi kesalahan.

"Mula-mula, saya bertahan dengan makan lebih banyak karbohidrat dan berat badan saya tetap turun."

"Dalam dua bulan pertama berat badan saya turun hampir 16 kilogram, tapi kemudian mulai melambat."

"Itu sebabnya saya harus memodifikasi beberapa resep saya. Secara pribadi, tubuh saya bekerja paling baik ketika saya makan dua kali sehari."

"Saya makan siang, dan biasanya menu sarapan saya makan saat makan siang. Jika sedang menjalani hari keto, terkadang saya makan salad taco."

Umumnya, Wendel mengaku makan banyak telur, sosis, steak, daging, dan dada ayam.

Untuk beberapa potongan daging tanpa lemak, dia menambahkan mentega demi menambah lemak, untuk menurunkan berat badan.

Dia menyadari, makanan yang berbeda memengaruhi tubuh secara berbeda.

"Saya harus mengubah resep tertentu dan menggantinya dengan bahan-bahan yang lebih ramah," kata dia.

"Saya menyukai pizza sebelumnya. Saya masih makan pizza pada beberapa kesempatan - tapi pizza buatan sendiri yang dilapisi kulit ayam."

"Dengan demikian, saya bisa mempertimbangkan bahan-bahan yang saya masukkan ke dalamnya."

"Banyak saus pizza yang mengandung lebih banyak karbohidrat atau gula, dan saya harus menjauhi gula sebisa mungkin," sambung dia lagi.


Aturan diet Wendel

Satu kesamaan dari semua diet ini adalah rendah karbohidrat. Makan kurang dari 50 gram sehari berarti rendah karbohidrat.

Dalam diet keto cuma sekitar 20 gram karbohidrat atau kurang dalam sehari. Lalu, seorang karnivora, hampir tidak membutuhkan karbohidrat sama sekali.

"Saya menyarankan orang-orang untuk meneliti rencana yang paling cocok untuk diri masing-masing, yang tidak berarti bahwa pola makan seseorang tidak akan berubah atau berkembang."

"Dengan diet keto dan karnivora, saya dapat memahami apa yang membuat perut saya sakit," ujar dia.

"Hal ini memungkinkan saya untuk menghilangkan makanan yang tidak membuat saya merasa baik, atau tidak membuat perbedaan dalam penurunan berat badan saya," sebut dia.

Gaya hidup permanen

Beberapa orang terkadang berevolusi menjadi puasa, makan satu kali sehari, tetapi penting untuk dicatat bahwa hidup ini terus berjalan.

Diperlukan gaya hidup yang bisa dilakukan secara permanen.

Sebab, -misalnya- kita mungkin mengalami hari yang buruk, akhir pekan yang buruk, atau bahkan minggu yang buruk. Atau, jika pergi berlibur, kita mungkin meninggalkan gaya hidup tersebut.

"Jadi, saya tidak menyarankan hal ini karena kita tidak akan merasa nyaman untuk kembali makan makanan lama, yang akan membuat kita sulit untuk berdiet lagi," ungkap dia.

Tapi jika "tergelincir", kita harus menyadari bahwa hal-hal seperti itu memang bisa saja terjadi.

Jangan biarkan hal itu merusak perjuangan untuk mengubah hidup. Kembalilah ke rencana semula.

Biarkan saja apa yang gagal kemarin, dan kita terus berusaha berada di jalan yang benar untuk menuju tujuan kita.

"Saya suka apa yang saya rasakan. Yang membuat perjalanan saya lebih unik adalah saya kehilangan 42 kilogram tanpa operasi, tanpa obat, dan tanpa olahraga, dalam waktu delapan bulan."

"Saya mengubah pola makan dan gaya makan saya. Saya berumur 51 tahun-saya percaya bahwa jika saya bisa melakukannya, siapa pun bisa melakukannya," tegas Wendel.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/02/091312320/turun-berat-badan-42-kg-dalam-8-bulan-tanpa-olahraga-dan-obat-mau

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com