Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Bakuchiol: Alternatif Retinol dalam Perawatan Kulit

KOMPAS.com - Retinol telah lama diakui sebagai bahan perawatan kulit yang penting untuk mengatasi berbagai masalah, mulai dari garis-garis halus, flek hitam hingga jerawat.

Namun, menggunakan retinol bisa berdampak iritasi yang bisa menyebabkan kemerahan, kekeringan, pengelupasan, dan sensitivitas pada retinol membuat banyak orang mencari alternatif yang lebih ramah di kulit.

Bakuchiol merupakan ekstrak tanaman yang dijuluki sebagai 'alternatif retinol' yang menawarkan manfaat serupa tanpa efek samping yang mengganggu.

Menurut dr. Scott Paviol dari Paviol Dermatology di Charlotte, North Carolina, bakuchiol dapat memberikan hasil yang serupa dengan retinol tanpa menyebabkan iritasi yang umum terjadi.

Sifatnya yang efektif dalam meningkatkan pergantian sel dan produksi kolagen membuatnya menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari perawatan kulit yang sifatnya tidak terlalu mengiritasi.

"Bakuchiol akan menjadi pilihan yang bagus jika kamu menginginkan beberapa efek retinol, seperti menghaluskan garis-garis halus dan kerutan, pigmentasi, dan meningkatkan kekencangan tanpa iritasi yang menyertai retinol," jelas Scott Paviol.

Paviol juga menyebut bakuchiol meningkatkan pergantian sel dan perbaikan kulit. Ini merangsang produksi kolagen, sehingga meningkatkan warna, tekstur, garis-garis halus, dan kerutan.

Selain itu, ini juga bisa melawan kerusakan akibat radikal bebas, mengurangi peradangan, dan memiliki sifat antimikroba.

Apa itu bakuchiol

Bakuchiol adalah ekstrak antioksidan dari biji tanaman Psoralea corylifolia yang secara tradisional telah digunakan di Tiongkok dan India untuk berbagai kondisi kesehatan.

Tidak seperti retinol, bakuchiol memiliki struktur kimia berbeda, namun bekerja pada reseptor yang sama dengan retinol dan memberikan efek serupa pada kulit.

Dengan demikian, efek anti-penuaan dari retinol dapat diperoleh tanpa mengalami iritasi yang sering terjadi akibat penggunaan retinol.

Penelitian dari British Journal of Dermatology pada tahun 2018 juga menunjukkan bakuchiol dapat mengurangi garis-garis halus, kerutan, serta pigmentasi, dan meningkatkan elastisitas kulit melalui stimulasi kolagen.

“Selain itu, penggunaan produk bakuchiol tidak menyebabkan kemerahan, kekeringan, atau iritasi kulit seperti halnya produk retinol tradisional,” tambah Scott Paviol.

Berbeda dengan retinol yang sensitif dengan sinar matahari, keuntungan utama dari bakuchiol adalah kemampuannya untuk digunakan di siang hari tanpa masalah.

Selain itu, bakuchiol juga memiliki sifat antioksidan yang berguna, sehingga cocok digunakan bersama dengan perlindungan SPF harian kita.

Menghindari iritasi dengan bakuchiol

Dokter kulit Anna Guanche, seorang ahli bedah dermatologi dan pendiri Bella Skin Institute di Calabasas, California, menyatakan bahwa bakuchiol merupakan bahan yang efektif dalam merangsang regenerasi sel kulit dan mengurangi pigmentasi.

Namun, meskipun lebih sedikit menyebabkan iritasi bila dibandingkan dengan retinoid,  produk ini tidak cocok jika digunakan bersamaan dengan retinol. Menurut Anna, jika digunakan dengan retinol, mungkin akan terjadi lebih banyak iritasi dan pengelupasan.

Anna juga menyebut, asam glikolat dan asam salisilat tidak masalah untuk digabungkan dengan bakuchiol.

Untuk meningkatkan efektivitasnya, gunakan bakuchiol bersama dengan asam glikolat atau asam salisilat dapat membantu bahan tersebut menembus lapisan luar kulit, sehingga meningkatkan efektivitasnya.

Meski begitu, tetap perhatikan reaksi kulit saat menggunakan bakuchiol. Jika bahan-bahan tertentu menyebabkan iritasi saat dikombinasikan dengan bakuchiol, jangan gunakan keduanya secara bersamaan.

Risiko atau efek samping

Dokter kulit Anna Guanche, seorang ahli bedah dermatologi dan pendiri Bella Skin Institute di Calabasas, California menyebut kita tidak perlu secara bertahap membiasakan kulit dengan bakuchiol.

Menurutnya, secara umum bakuchiol cenderung lembut dan cocok digunakan setiap hari bahkan, kita bisa menggunakannya hingga dua kali sehari.

Menurut dr. Ranella Hirsch, seorang dokter kulit dan salah satu pendiri merek perawatan kulit Atolla menyebut, bakuchiol berasal dari tanaman, kemungkinan beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi.

Namun, karena penelitian tentang bakuchiol masih terbatas, sulit untuk memprediksi bagaimana reaksi setiap orang, terutama mereka yang lebih sensitif.

Ia menyebut, ibu menyusui atau ibu hamil dianjurkan untuk menghindari penggunaan bakuchiol.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/16/143036820/mengenal-bakuchiol-alternatif-retinol-dalam-perawatan-kulit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke