Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Manfaat Utama Berjalan Kaki Setelah Makan

Namun ternyata, berjalan kaki setelah makan yang bisa mendatangkan perubahan.

Heather Viola, DO, dokter perawatan primer di Mount Sinai Doctors-Ansonia, menguraikan alasan mengapa kita harus berjalan kaki setelah makan, entah seusai sarapan, makan siang, atau pun makan malam.

Manfaat berjalan kaki setelah makan

Viola mengatakan, berjalan kaki setelah makan memiliki lima manfaat kesehatan utama, yakni meningkatkan fungsi pencernaan, mengurangi risiko penyakit jantung, dan meningkatkan manajemen gula darah.

Lalu, dua manfaat lainnya adalah membantu menjaga berat badan yang sehat, dan meningkatkan pola tidur yang lebih baik. 

Mari kita simak uraiannya.

  • Pencernaan yang lebih baik

Kembung, sembelit, refluks asam, sakit perut-semuanya merupakan tanda tidak nyaman yang mungkin kita alami setelah makan.

Salah satu cara untuk meredakan gejala-gejala tersebut adalah dengan berjalan kaki.

"Berjalan kaki setelah makan menstimulasi perut dan usus, membuat makanan bergerak lebih cepat dan membantu pencernaan," kata Viola.

  • Mengurangi risiko penyakit jantung

Penelitian selalu menunjukkan, olahraga teratur sangat baik untuk kesehatan jantung.

Hal ini terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan kolesterol serta mengurangi risiko sakit maag, serangan jantung, stroke, dan masalah jantung lainnya.

Satu studi bahkan menunjukkan, melakukan olahraga kecil yang cepat, seperti berjalan kaki selama 10-15 menit setelah makan bisa jadi lebih bermanfaat daripada melakukan olahraga yang lama, untuk mengurangi kemungkinan penyakit jantung.

  • Mengatur kadar glukosa darah

Viola mengatakan, tidak bergerak setelah makan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berlebihan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) -sebuah lembaga Pemerintah di Amerika Serikat menjelaskan, memiliki terlalu banyak gula darah dalam aliran darah akan membebani hati dan otot yang biasanya menyimpan gula darah.

Kondisi ini menyebabkan insulin dalam tubuh menyimpan kelebihan di tempat lain.

Jika hal ini terus terjadi, maka lama kelamaan tubuh akan menjadi resisten terhadap insulin dan menjadi awal mula terjadinya pra-diabetes dan diabetes tipe 2.

Penelitian menunjukkan, berjalan kaki setelah makan akan membantu menurunkan kadar gula darah, dan merupakan cara yang efektif untuk menurunkan risiko tersebut.

  • Membantu penurunan berat badan yang sehat

Berolahraga secara teratur adalah cara yang paling efektif untuk menjadi sehat, tetapi berjalan kaki singkat setelah makan pun dapat membantu menjaga atau menurunkan berat badan.

Viola menjelaskan, kita harus membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi untuk menurunkan berat badan.

Tubuh kita pun mengeluarkan lebih banyak energi saat berjalan kaki, sehingga membakar lebih banyak kalori.

Berjalan kaki juga akan membantu mengatur nafsu makan dan mengurangi keinginan untuk mengambil camilan tidak sehat di sela-sela waktu makan.

Dia menyarankan jalan cepat dengn kecepatan 5-6 kilometer per jam. Namun demikian, berjalan kaki ringan dengan kecepatan yang lebih lambat pun akan tetap bermanfaat daripada hanya duduk dan tidak melakukan apa pun.

  • Tidur yang lebih baik

Viola menjelaskan, berjalan kaki setelah makan malam secara khusus membantu mengatur ritme sirkadian, yang meningkatkan siklus tidur-bangun alami tubuh.

Dalam kondisi ini membuat kita lebih mudah untuk tertidur dan menikmati istirahat yang lebih nyenyak.

Dia menambahkan, karena jalan kaki ini dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan perut setelah makan, jalan kaki juga membuat tidur lebih nyaman dan - yang lebih penting - tidak terganggu sepanjang malam.


Kapan sebaiknya berjalan kaki setelah makan?

Menurut Viola, tidak ada waktu yang spesifik untuk memulai berjalan kaki.

Kita bisa langsung berjalan kaki setelah makan, karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa itulah waktu yang paling banyak memberikan manfaat.

Namun, ia juga mengatakan bahwa mungkin kita akan mengalami ketidaknyamanan pada perut jika melakukan aktivitas fisik segera setelah makan.

Jadi, ada baiknya kita menunggu sekitar 15 menit sebelum berjalan kaki. "Ini benar-benar tergantung pada perasaan kita secara pribadi," sambung dia.

Berapa lama sebaiknya berjalan kaki setelah makan?

Ini semua tergantung pada tujuan kita. Jika kita hanya ingin membantu mencerna makanan dengan lebih mudah, Viola mengatakan, berjalan kaki selama 10 menit di sekitar rumah, sudah cukup bermanfaat.

Tapi jika kita ingin meningkatkan tujuan kebugaran secara keseluruhan atau mencapai 10.000 langkah, maka dia merekomendasikan untuk berjalan kaki sekitar 30 menit.

Jangan olahraga berlebihan

Meskipun berjalan kaki dianjurkan setelah makan, Viola menyarankan untuk tidak melakukan olahraga yang berlebihan seperti joging atau olahraga yang berat, karena dapat menyebabkan masalah pencernaan.

"Masalah dengan jogging adalah aliran darah yang dibutuhkan otot-otot yang bekerja memberikan oksigen dan bahan bakar yang mereka butuhkan," kata dia.

"Hal ini menyebabkan sistem pencernaan tidak mendapatkan aliran darah yang dibutuhkan untuk memproses makanan."

"Makan sesaat sebelum berolahraga berat dapat membebani sistem pencernaan dan berpotensi menyebabkan kram dan ketidaknyamanan saat olahraga dimulai."

Sederhananya, manfaat jalan kaki sangat baik untuk kita, sehingga hampir tidak ada alasan untuk tidak melakukannya secara teratur.

Ini adalah cara mudah untuk menjaga kesehatan, dan itulah yang benar-benar diinginkan oleh siapa pun.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/30/073225420/5-manfaat-utama-berjalan-kaki-setelah-makan

Terkini Lainnya

Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com