Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Menjadi Orang yang Paling Disukai di Kantor

KOMPAS.com - Ada beberapa orang yang kehadirannya sangat disukai di kantor.

Mereka tidak hanya mampu mengesankan bosnya karena kualitas pekerjaannya tapi juga bersahabat dengan rekan kerjanya.

Perilakunya yang menyenangkan, suportif dan tidak melewati batas pribadi membuatnya jadi favorit semua orang.

Dalam banyak kasus, orang seperti ini juga mendapatkan banyak manfaat untuk kehidupan pribadi dan profesionalnya.

"Beberapa orang percaya bahwa untuk menjadi favorit di kantor, mereka harus mengobrol dengan semua orang sepanjang waktu," kata Matt Abrahams, dosen perilaku organisasi di Universitas Stanford.

Padahal itu tidak benar.

“Anda harus kompeten tetapi selalu siap sedia,” katanya.

Tips menjadi orang paling disukai di kantor

Abrahams mengatakan, ada dua cara yang setidaknya bisa dilakukan agar semua orang di kantor menyukai kita.

Pertama, cobalah mengingat detail kepribadian unik setiap kolega di kantor.

“Orang-orang favorit di kantor pandai mengingat hal-hal yang sedikit unik tentang orang-orang, hal-hal yang membuat orang tersebut tertarik sehingga ini bukan hanya tentang pekerjaan,” kata Abrahams.

Misalnya, kita mungkin bertanya bagaimana perkembangan terkini hobi teman di kantor atau kondisi kesehatan anak anjingnya.

Mengingat detail-detail ini dapat membuat rekan kerja merasa diperhatikan.

Penting juga untuk meluangkan waktu guna mengakui pencapaian teman di kantor agar kita semakin disukai.

“Biasanya mereka pandai mengenang atau memberi penghormatan pada suatu hal,” kata Abrahams.

Contohnya, memberikan pujian pada rekan kerja yang baru saja menyelesaikan proyeknya atau membuat surprise ulang tahun seseorang.

Jangan melanggar batas

Pastikan kita tidak melanggar batasan pribadi jika ingin dianggap sebagai orang yang menyenangkan, bukannya menyebalkan di kantor.

Caranya, lakukan semuanya dengan tepat.

Misalnya, merayakan keberhasilan rekan kerja bukan malah terus menerus memeriksa pekerjaannya sehingga mereka merasa tidak nyaman dan diawasi.

Hindari pula kecenderungan menjadi pelaku main hakim sendiri atau pengawas di tempat kerja.

"Orang yang main hakim sendiri cenderung adalah orang-orang yang percaya bahwa diri mereka lebih bermoral dibandingkan orang kebanyakan,” jelas Katy DeCelles, seorang profesor perilaku organisasi di Universitas Toronto.

“Dan sebagian besar orang berpikir demikian, namun hal ini jauh lebih kuat dan lebih kaku jika di tempat kerja."

Berhati-hati lah saat bertanya soal kehidupan pribadi teman kantor karena bisa juga t dianggap mengganggu apabila orang tersebut tidak nyaman bercerita urusan pribadinya.

Mulailah dengan pertanyaan basa-basi sederhana seperti, “Bagaimana akhir pekan Anda?”

Jika mereka memberikan jawaban yang jujur, kita tahu mereka terbuka untuk berbagi lebih banyak.

Jika tidak, jaga agar basa-basi itu berjalan singkat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/03/090826720/tips-menjadi-orang-yang-paling-disukai-di-kantor

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com