Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Sunscreen Aman untuk Ibu Hamil?

KOMPAS.com - Tren perawatan kulit yang semakin diminati masyarakat telah menempatkan sunscreen sebagai salah satu perawatan wajah yang tidak boleh terlewatkan.

Pasalnya, kulit wajah yang terkena UVA dan UVB dari sinar matahari akan terbakar dan pada gilirannya bisa menyebabkan kanker kulit, kerutan dini, dan masalah kulit lainnya.

Namun, apakah kandungannya aman untuk ibu hamil?

Steve Vasilev, seorang ahli onkologi ginekologi dan direktur medis serta profesor di John Wayne Cancer Institute di Santa Monica mengatakan ada beberapa zat kimia yang dikaitkan dengan efek berbahaya, termasuk risiko terkena kanker.

“Jika kamu melihat daftar bahan pada sebagian besar produk tabir surya, kamu akan menemukan banyak nama-nama bahan kimia seperti avobenzone, octinoxate, dan oxybenzone.”

“Bahan-bahan ini dikaitkan dengan efek berbahaya, termasuk risiko terkena kanker dalam jangka panjang,” jelas Vasilev

Kelompok advokasi konsumen Environmental Working Group menyebut senyawa-senyawa ini, yang dikenal sebagai "pengganggu endokrin," dapat mengganggu fungsi hormon dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk risiko tumor kanker, cacat bawaan, dan gangguan perkembangan pada anak-anak.

Studi yang dilakukan oleh FDA menunjukkan senyawa-senyawa tersebut dapat bertahan dalam tubuh dalam jangka waktu lama, dengan bukti keberadaannya ditemukan dalam ASI dan urin wanita yang baru saja melahirkan.

Kabar biknya, kamu dapat mengurangi risiko paparan terhadap bahan-bahan yang mengganggu hormon ini dengan memilih produk tabir surya yang aman bagi hormon.

Selain itu, tidak semua orang perlu khawatir, dan menurut dokter kulit, Jason Castillo, risiko yang ditimbulkan oleh bahan kimia dalam sunscreen terhadap ibu hamil dan bayi mereka lebih kecil dibandingkan dengan risiko kanker kulit saat terpapar sinar matahari.

Menurutnya, penggunaan sunscreen umumnya dianggap aman selama kehamilan, dan berdasarkan rekomendasi terbaru dari American Academy of Dermatology (AAD), semua orang yang berusia di atas enam bulan disarankan untuk menggunakan sunscreen.

Castillo mengungkapkan, salah satu manfaat utama dari penggunaan sunscreen bagi ibu hamil adalah untuk membantu melindungi kulit dari risiko berbagai jenis kanker kulit, terutama melanoma.

Penelitian yang dimuat dalam Obstetric Medicine menyebut melanoma merupakan salah satu jenis kanker yang sering terjadi selama kehamilan dan dapat dengan mudah menyebar, yang berpotensi mengancam nyawa ibu hamil.

Selain itu, penggunaan sunscreen secara teratur juga dapat membantu melindungi dari permasalahan kulit yang sering timbul selama masa kehamilan, seperti kerutan, bercak-bercak penuaan, dan masalah melasma.

Melasma, sebagai salah satu kondisi yang menyebabkan penggelapan kulit pada wajah, lengan, dan perut karena terpapar sinar matahari, juga lebih rentan terjadi pada ibu hamil.

Oleh karena itu, Castillo menyarankan agar ibu hamil menggunakan sunscreen yang memiliki spektrum luas dan setidaknya SPF 30, untuk melindungi dari sinar UVA yang berbahaya secara terus-menerus setiap hari.

Chemical vs physical sunscreen

Chemical sunscreen merupakan jenis sunscreen yang meresap ke dalam kulit dan menggunakan bahan kimia "penyerap UV" khusus untuk menetralkan sinar matahari.

Sementara, physical sunscreen berada di permukaan kulit dan menggunakan mineral untuk memantulkan sinar matahari.

Bagaimana memilih tabir surya yang aman untuk ibu hamil

Vasilev menyarankan ibu hamil untuk menggunakan physical sunscreen. Untuk menghindari bahan kimia, ia menyarankan untuk memilih sunscreen mineral yang mengandung titanium dioksida dan seng oksida.

Namun, ia juga mengingatkan bahan-bahan tersebut dapat mengeringkan, mengiritasi, dan meninggalkan noda putih. Untuk itu, ia menyarankan untuk mencari formulasi yang mengandung bahan-bahan yang lembut bagi kulit, seperti lidah buaya dan vitamin E.

Terlepas dari jenis sunscreen yang kamu pilih, Castillo menekankan pentingnya memilih sunscreen yang memiliki label "spektrum luas" (melindungi dari sinar UVA dan UVB), dengan tingkat SPF 30 atau lebih tinggi, dan tahan air.

Namun, ibu hamil juga perlu vitamin D dari sinar matahari. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk tetap mendapatkan paparan sinar matahari pada bagian kulit yang tidak tertutup, minimal selama 15 menit setiap hari, dan jika diperlukan, konsumsi suplemen.

Selain menggunakan sunscreen, Vasilev juga menyarankan ntuk mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan aman dari sinar matahari, seperti membatasi waktu di bawah sinar matahari antara pukul 10 pagi hingga 4 sore, menggunakan topi, kacamata hitam, pakaian pelindung UV.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/04/060600220/apakah-sunscreen-aman-untuk-ibu-hamil-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke