Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makan Pizza Saat Kolesterol Tinggi? Ini Cara Pilih Topping yang Tepat

KOMPAS.com - Pizza sering dianggap sebagai makanan cepat saji yang kurang sehat karena kandungan lemak jenuh dan garam yang tinggi.

Bagi kamu yang memiliki kolesterol yang tinggi mungkin kamu akan bertanya apakah boleh makan pizza jika kita sedang menjaga kadar kolesterol?

Hati secara alami memproduksi sejumlah kolesterol, sementara kita juga dapat mengonsumsi kolesterol dari sumber-sumber hewani.

Akibatnya, kandungan kolesterol dalam pizza sebagian besar bergantung pada bahan dasar hewani, seperti pepperoni, sosis, ham, dan berbagai topping daging populer lainnya.

Perlu diingat, terdapat beragam jenis pizza dengan berbagai pilihan topping. Hal ini dapat memengaruhi kualitas nutrisi pizza tersebut.

Lalu apakah aman mengonsumsi pizza jika kita memiliki kadar kolesterol tinggi?

Tidak semua jenis pizza memiliki dampak yang sama pada kesehatan. Kamu dapat membagi pizza ke dalam dua kategori, yaitu pizza ultra proses dan pizza otentik gaya Italia yang dibuat dengan bahan-bahan segar.

Makanan ultra proses mengacu pada makanan yang diproduksi secara massal di industri dengan beragam bahan. Ini termasuk pizza beku dan makanan cepat saji yang terbuat dari bahan olahan seperti daging dan keju yang diawetkan.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan ultra proses terkait dengan peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol "jahat"), dan risiko penyakit jantung.

Selain itu, makanan cepat saji cenderung memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi, mengandung lebih banyak lemak jenuh dan garam, dan ukuran porsi yang lebih besar dibandingkan dengan makanan lainnya.

Hal ini dapat menyebabkan peningkatan asupan lemak secara keseluruhan dalam tubuh.

Berbeda dengan pizza otentik ala Italia yang dibuat dengan bahan-bahan berkualitas tinggi.

Jika dibuat dengan bahan-bahan berkualitas tinggi seperti saus tomat segar, pizza dapat menjadi sumber antioksidan seperti likopen.

Likopen adalah pigmen yang terdapat dalam tomat. Likopen ini berperan untuk melawan radikal bebas yang berbahaya dan bahkan dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Jika kamu ingin mengonsumsi pizza, kamu bisa memilih toppingnya. Pilihan topping ini dapat dengan cepat mengubah pizza yang bergizi menjadi pai yang berminyak dan berkolesterol tinggi.

Beberapa topping populer pada pizza terdiri dari bahan hewani, seperti daging olahan.

Penelitian telah menunjukkan, mengonsumsi daging olahan terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Hal ini karena kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi pada jenis daging ini.

Sebagai contoh, sebuah meta-analisis pada 614.062 orang menemukan, mereka yang mengonsumsi 50 gram daging olahan setiap hari memiliki risiko penyakit jantung 42 persen lebih tinggi.

Selain itu, kebanyakan orang menganggap keju sebagai bahan penting dalam pizza.

Penelitian menunjukkan, meskipun keju merupakan sumber lemak jenuh dan kolesterol makanan, keju hanya sedikit atau bahkan tidak berpengaruh terhadap kadar kolesterol.

Sebuah penelitian selama 12 minggu terhadap 164 orang dengan dua atau lebih faktor risiko penyakit jantung menemukan bahwa mengonsumsi keju berlemak tidak secara signifikan meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dibandingkan dengan konsumsi keju rendah lemak.

Selain itu, suatu penelitian yang membandingkan efek konsumsi keju atau mentega terhadap kadar kolesterol darah menunjukkan bahwa keju dapat menurunkan kadar kolesterol LDL.

Tips membuat pizza agar lebih sehat 

Ubah toppingnya

Mengganti daging olahan dengan sayuran dapat mengurangi kadar kolesterol pada pizza dan sekaligus meningkatkan kandungan serat.

Meningkatkan konsumsi serat, terutama serat larut, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah Anda.

Coba variasi bahan dasar yang berbeda

Menambahkan lebih banyak sayuran pada pizza tidak hanya terbatas pada topping. Kamu juga dapat mencoba mengganti kulit pizza yang terbuat dari tepung dengan kulit yang terbuat dari sayuran.

Beberapa resep populer menggunakan kembang kol, brokoli, labu, atau zukini sebagai dasar kulit pizza.

Hindari pizza dengan kulit yang diisi

Satu potong pizza dengan kulit yang diisi dapat mengandung hingga 13 gram lemak dan 35 mg kolesterol, sementara satu potong pizza dengan kulit biasa hanya mengandung 10 gram lemak dan 18 mg kolesterol.

Buatlah pizza sendiri

Makanan cepat saji dan beberapa restoran sering menggunakan daging olahan, lemak, kolesterol, dan natrium dalam jumlah yang tinggi, sementara serat dan nutrisi penting lainnya cenderung rendah.

Dengan membuat pizza sendiri, kamu dapat meningkatkan variasi makanan dan mengontrol kandungan nutrisi yang kamu konsumsi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/08/071700420/makan-pizza-saat-kolesterol-tinggi-ini-cara-pilih-topping-yang-tepat

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com