Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Rekomendasi Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah

KOMPAS.com - Ada beberapa jenis teh yang bisa menurunkan tekanan darah karena meningkatkan relaksasi pembuluh darah dan kesehatan jantung.

Tidak memberikan efek seketika tapi bisa dijadikan alternatif pengobatan holistik yang dijalani secara rutin.

Tekanan darah tinggi alias hipertensi sendiri merupakan kondisi yang berisiko khususnya sebagai pemicu masalah kardiovaskular, termasuk penyakit jantung, stroke, dan serangan jantung.

Teh yang bisa menurunkan tekanan darah

Riset tahun 2019 membuktikan, komponen aktif dalam teh dapat mengendurkan pembuluh darah, meningkatkan fungsi arteri, mengurangi peradangan, dan membantu mengatur proses tertentu dalam tubuh yang memengaruhi tekanan darah.

Hal ini khususnya berlaku untuk teh alami yang kaya manfaat seperti kamomil, teh hijau dan hibiscus.

Dari berbagai jenis teh, berikut adalah lima varian yang paling direkomendasikan untuk penderita hipertensi:

Teh kembang sepatu

Teh kembang sepatu, atau dikenal juga sebagai hibiscus tea, dibuat dari kelopak bunga kembang sepatu yang dikeringkan.

Warnanya merah cerah dengan rasa asam yang menyegarkan sekaligus unik.

Teh kembang sepatu mengandung berbagai senyawa, termasuk antosianin dan polifenol, yang dapat membantu mengendurkan pembuluh darah, sehingga menyebabkan penurunan tingkat tekanan darah sistolik dan diastolik.

Sebuah studi pada tahun 2019 menunjukkan, minum teh kembang sepatu secara teratur dikaitkan dengan efek penurunan tekanan darah yang sederhana namun penting.

Teh hijau

Teh hijau terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis kini banyak dipakai untuk olahan populer.

Minuman ini mengandung nyawa bioaktif yang disebut katekin, khususnya epigallocationchin gallate (EGCG), yang telah terbukti mampu menurunkan tekanan darah.

Sebuah studi tahun 2023 terhadap lebih dari 76.000 peserta di Tiongkok Barat Daya menunjukkan, minum teh hijau, secara umum – terlepas dari berapa banyak yang dikonsumsi dan untuk berapa lama – dikaitkan dengan penurunan tekanan darah sistolik.

Teh daun zaitun

Jenis teh ini terbuat dari daun pohon zaitun sehingga memiliki rasa khas herbal yang halus.

Mengandung senyawa seperti oleuropein dan hidroksitirosol yang dianggap membantu pengaturan tekanan darah dengan mendorong relaksasi pembuluh darah.

Dalam sebuah penelitian tahun 2017 terhadap 31 orang, mengonsumsi teh daun zaitun selama 28 minggu menghasilkan penurunan sistolik dan diastolik yang signifikan dalam waktu empat minggu.

Teh itu dibuat dengan menyeduh lima gram daun zaitun kering dan digiling dalam 250 mililiter air hangat dan diminum dua kali sehari.

Selain itu, sebagian besar peserta, yang terbatas pada orang yang didiagnosis menderita diabetes tipe 2 dan prahipertensi, mencapai tingkat tekanan darah standar.

Teh buah hawthorn

Teh hawthorn berry terbuat dari buah pohon hawthorn yang memiliki rasa agak manis dan asam.

Banyak dipakai sebagai pengobatan tradisional masalah jantung, teh ini terbukti mampu melebarkan pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dan berkontribusi menurunkan tekanan darah.

Studi tahun 2020 mendapati sediaan hawthorn (tablet atau tetes cair) secara signifikan menurunkan tekanan darah pada individu dengan hipertensi ringan (prahipertensi atau hipertensi stadium 1) bila dikonsumsi setidaknya selama 12 minggu.

Teh yang dibuat dari bunga kering tanaman kamomil (Matricaria chamomilla atau Chamaemelum nobile) ini memiliki rasa yang ringan, menyejukkan sekaligus menenangkan.

Banyak dipakai untuk relaksasi dan mengurangi stres, yang secara tidak langsung dapat bermanfaat bagi tekanan darah.

Teh kamomil mengandung berbagai senyawa bermanfaat, seperti flavonoid, terpenoid, dan kumarin, yang berkontribusi terhadap sifat terapeutiknya.

Penelitian dari tahun 2020 membuktikan manfaatnya untuk anti-inflamasi, antioksidan, perlindungan hati, potensi efek antikanker, dan pengaturan tekanan darah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/09/071900220/5-rekomendasi-teh-untuk-menurunkan-tekanan-darah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke