Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Minuman yang Bantu Melancarkan Pencernaan, Ada Teh Jahe

Menurut Cleveland Clinic, masalah pencernaan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya, intoleransi makanan atau alergi, masalah yang berkaitan dengan siklus menstruasi, atau karena makan terlalu cepat.

Contoh lain dari masalah pencernaan yang mengganggu adalah diare, mual, dan kram.

Ketika masalah pencernaan terjadi, wajar jika kita mencari bantuan secepat mungkin, dan di situlah minuman tertentu dapat membantu.

Tapi, sebelum kita mengonsumsi minuman yang melegakan, berjalanlah sejenak. Sebab, penelitian menunjukkan, berjalan kaki setelah makan dapat mempercepat pengosongan lambung.

Minuman yang bantu melancarkan pencernaan

Nah, bagi yang sedang ingin meningkatkan kesehatan pencernaan, ada beberapa minuman yang direkomendasikan para ahli, seperti yang dilansir dari laman Eat This Not That berikut ini.

1. Air putih

Menurut ahli gizi terdaftar Jamie Nadeau, RDN, minuman terbaik untuk pencernaan adalah air putih.

"Tetap terhidrasi dan minum cukup air membantu memecah makanan dan memindahkannya melalui sistem pencernaan secara efisien dan membuat rutinitas buang air besar (BAB) lebih lancar," terangnya.

Ketika mengalami sembelit atau BAB tidak teratur, kemungkinan besar kita juga akan mengalami kembung.

"Untuk membuat air lebih enak, tambahkan perasan lemon atau buah-buahan kaya serat dengan rasa yang lezat," saran Jamie.

2. Kombucha

Banyak ahli gizi merekomendasikan kombucha sebagai minuman probiotik yang difermentasi untuk memulihkan kesehatan usus.

"Carilah kombucha yang rendah gula," kata seorang ahli gizi dan penulis di Candida Diet, Lisa Richards.

Banyak merek kombucha mengandung gula tambahan yang dapat merusak usus, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

"Kombucha paling baik dinikmati sekitar tengah hari ketika ada makanan di dalam usus untuk dicerna," ungkapnya.

3. Air kelapa murni

Saat menderita diare, tubuh akan kehilangan elektrolit. Untuk menggantinya, minumlah 100 persen air kelapa murni.

"Ini adalah pengganti elektrolit yang lebih baik daripada minuman olahraga bergula dan berwarna artifisial," kata spesialis manajemen berat badan dan ahli gizi, Rachelle Caves, RDN, CPT.

"Air kelapa juga merupakan salah satu minuman terbaik yang mudah dicerna yang membantu melawan kembung, karena kaya akan mineral alami seperti kalium dan magnesium yang melawan retensi air," jelasnya.

4. Minuman kunyit

Minuman dengan kunyit mengandung kurkumin, yang merangsang kantung empedu untuk memproduksi empedu, dan dapat membantu meningkatkan pencernaan.

Menurut ahli gizi, Paulina Lee, kemampuan antiinflamasi kunyit yang kuat dapat memerangi peradangan pada lapisan usus dan seluruh tubuh.

Ia pun merekomendasikan untuk menambahkan kunyit ke dalam smoothie atau susu di pagi hari, atau mencoba resep kunyit lainnya.

5. Teh adas

Teh adas (fennel), yang memiliki rasa manis, telah digunakan sebagai teh obat selama berabad-abad.

Bahkan, penelitian telah menunjukkan, tanaman aromatik ini berguna untuk meredakan gangguan pencernaan dan gastrointestinal.

Jika kita ingin mencoba membuat teh adas, hancurkan satu sendok teh biji adas, lalu masukkan ke dalam panci berisi air yang dipanaskan.

Kemudian, tuang teh melalui saringan ke dalam cangkir dan tambahkan pemanis seperti madu.

"Adas dapat membantu meringankan sembelit dan masalah pencernaan lainnya yang menyebabkan gas, serta menjaga agar segala sesuatunya berjalan dengan baik di dalam sistem pencernaan," terang ahli gizi, Katherine Gomez, RD.

6. Jus prune

"Untuk mengatasi sembelit, saya menyarankan pasien saya untuk mengonsumsi jus prune karena memiliki efek pencahar ringan, terutama karena kandungan sorbitolnya yang tinggi," kata ahli gizi di Health Canal, Bianca Garcia, RDN.

Ia mengungkapkan bahwa sorbitol adalah alkohol gula alami yang memiliki efek pencahar dan mengandung serat tidak larut, yang membantu melancarkan pencernaan.

Selain jus prune, jus lainnya seperti yang terbuat dari seledri, apel, persik, pir, atau kombinasi buah-buahan, akan bekerja dengan baik mengatasi masalah pencernaan.

Terlebih karena buah-buahan ini dapat meningkatkan hidrasi sekaligus meningkatkan pergerakan usus.

7. Teh jahe

Jahe segar mengandung senyawa antiinflamasi dan antioksidan yang disebut gingerol. Ini dapat meningkatkan motilitas pencernaan yang tertunda dan mempercepat proses penyerapan di usus kecil.

Untuk membuat teh jahe, tambahkan satu sendok teh kulit jahe yang baru dikupas ke dalam air panas selama 10 menit.

Ditambah lagi, teh jahe mengandung senyawa yang membantu mengendurkan otot-otot pencernaan, sehingga makanan, cairan, atau gas dapat keluar dengan lebih cepat.

8. Jus lidah buaya

Minuman lain yang menenangkan perut adalah jus lidah buaya, yang dapat kita beli di toko atau dibuat sendiri dari tanaman lidah buaya.

"Lidah buaya mengandung sejumlah besar antioksidan dan dapat membantu mempercepat motilitas usus, yang dapat memperbaiki sembelit," kata Paulina.

"Lidah buaya juga menenangkan usus dan dapat mengurangi peradangan usus, sehingga berpotensi mendukung gejala kembung," imbuhnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/21/112100620/8-minuman-yang-bantu-melancarkan-pencernaan-ada-teh-jahe

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com