Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tips Belanja Aman untuk Cegah Penipuan di Momen Liburan

KOMPAS.com - Momen liburan atau traveling sering dimeriahkan dengan agenda belanja alias shopping baik belanja online atau offline.

Khususnya di musim liburan high season seperti akhir tahun, peningkatan transaksi yang terjadi di musim liburan ini perlu disertai dengan kewaspadaan baik dari sisi konsumen, merchant hingga institusi keuangan dan jaringan pembayaran.

Belum lama ini, Visa merilis Holiday Edition Threats Report, yang bertujuan untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas penipuan selama musim liburan di seluruh transaksi, baik dengan kartu fisik (card-present/CP) maupun secara online (card-not-present/CNP).

Data Visa menunjukkan, dari kategori top merchant yang menjadi target penipu, tingkat penipuan pada musim libur tahun 2022 meningkat 11 persen dibandingkan di luar musim libur.

Angka ini meningkat 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.

“Salah satu metode penipuan yang sering digunakan adalah penipuan dengan intercept OTP (one-time-password), biasanya melalui social engineering."

"Pelaku biasanya mengaku pihak dari bank atau institusi lainnya."

"Tapi jangan takut. Kita sebagai konsumen juga dapat mencegah penipuan itu agar momen liburan tetap terasa nyaman dan aman,"

Demikian kata Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia, dalam konferensi pers "Traveling Pascapandemi: Emang Boleh Sefleksibel itu?" di Jakarta, Senin (18/12/2023).

Tips bertransaksi aman untuk cegah penipuan di momen liburan

Saat liburan, ada beberapa kewaspadaan yang perlu ditingkatkan saat melakukan pembayaran di mana pun.

Cara ini setidaknya dapat membantu kita agar momen liburan tetap terasa nyaman. Berikut tipsnya sebagaimana dikatakan Riko.

1. Periksa kembali reputasi toko

Sebelum atau saat di destinasi tempat liburan, mungkin kita akan berbelanja online atau offline untuk memenuhi kebutuhan. Namun saat berbelanja, pilihlah toko terpercaya dan memiliki reputasi yang baik.

Bila masih ada keraguan, lebih baik riset dulu berbagai informasi seputar toko dan keasliannya.

2. Keamanan saat bertransaksi online

Saat berbelanja online, pastikan situs web menggunakan teknologi yang aman. Misalnya jika ingin melakukan checkout, alamat situs web harus dimulai dengan 'https://'.

Menurut Riko, huruf 's' adalah singkatan dari secure yang berarti data dienkripsi dan dikirim melalui koneksi yang aman.

3. Hindari penggunaan Wi-Fi publik saat bertransaksi

Jaringan Wi-Fi publik seringkali tidak aman, sehingga memudahkan para peretas untuk mencuri informasi kita.

Selalu gunakan koneksi internet pribadi yang aman saat melakukan pembelian.

4. Waspadai penawaran yang tidak masuk akal

Penawaran saat berbelanja biasanya terdapat di situs web atau sering pula masuk ke email.

Jika penawaran pembelian itu terlihat tidak realistis, apalagi dengan harga yang tidak masuk akal, bisa jadi itu adalah "pintu" terbukanya peluang penipuan.

5. Hindari membagikan data pribadi

Data pribadi yang dimaksud ini adalah data yang biasanya digunakan saat bertransaksi.

Hindari berbagi PIN, kode OTP, hingga nomor kartu dan kode CVV, sekali pun pada keluarga.

Sebab, berdasarkan banyak laporan, tak jarang beberapa kasus penipuan biasanya dilakukan oleh orang terdekat.

"Selalu menjaga data pribadi dapat mencegah kita menjadi korban penipuan," ujar Riko.

6. Hindari foto dengan struk tagihan

Terkadang ada beberapa kebiasaan yang sering diabaikan oleh para wisatawan.

Misalnya terlalu mengekspos saat seru-seruan menikmati momen liburan, tetapi ada satu yang kelupaan, ikut terfoto dan terunggah di media sosial, yaitu tagihan atau kartu pembayaran.

Kebiasaan seperti ini dapat membuka peluang kita untuk menjadi korban penipuan.

"Kalau sekarang kan banyak ya foto-foto selfie di meja lagi makan-makan tapi lupa ada kartu pembayaran atau tagihan di mejanya."

"Kartu atau tagihan itu biasanya memiliki nomor yang berisi data-data pribadi kita. Itu bahaya banget," jelas Marischka Prudence, seorang travel influencer.

7. Mengaktifkan notifikasi di ponsel

Tips yang satu ini juga cukup berguna, sebab notifikasi transaksi dapat membuat kita lebih waspada ketika ada transaksi-transaksi yang mencurigakan.

"Aktifkan notifikasi bisa membuat kita bisa mengetahui jumlah uang keluar, untuk transaksi apa dan kalau ada yang mencurigakan juga bisa membantu kita tracking dengan mudah," jelas Marischka.

Mengaktifkan notifikasi ini pun bisa dilakukan dengan mudah di aplikasi mobile banking masing-masing tergantung bank atau lembaga keuangan yang kita gunakan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/12/18/201532120/7-tips-belanja-aman-untuk-cegah-penipuan-di-momen-liburan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke