Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diidap Rizal Ramli Sebelum Meninggal, Apa Penyebab Kanker Pankreas? 

KOMPAS.com - Ekonom Senior Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1/2024).  Mantan Menko Maritim periode 2015-2016 itu, wafat pada pukul 19.30 WIB di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.

Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Staf Rizal Ramli, Tri Wibowo Santoso. Rencananya, jenazah Rizal Ramli akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada Kamis (4/1/2024) besok. 

"Innalillahi wa inna illaihi rojiuun. Telah berpulang, bapak/kakek/mertua kami, Rizal Ramli pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo," demikian bunyi pesan singkat yang diterima Kompas.com.

  • Diidap Rizal Ramli Sebelum Meninggal, Waspada Gejala Kanker Pankreas
  • Wajib Tahu, Tanda-tanda Awal Kanker Serviks yang Tak Boleh Diabaikan

Tri Wibowo Santoso juga mengonfirmasi bahwa Rizal Ramli meninggal akibat sakit kanker pankreas. Sebelum wafat, Rizal Ramli sempat menerima perawatan di rumah sakit. 

“Benar, Pak Rizal wafat karena kanker pankreas. Diketahui sudah dua pekan lebih. Beliau memang ada riwayat diabetes,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/1/2024).

Untuk diketahui, kanker pankreas adalah jenis kanker yang tumbuh di organ pankreas, seperti dilansir dari Mayo Clinic. Kankreas adalah organ yang berada di bagian belakang tepatnya di bawah lambung. 

Kanker pankreas merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia. Melansir dari John Hopkins Medicine, tingkat kelangsungan hidup selama lima tahun bagi pasien setelah diagnosis, sangat rendah, yakni hanya lima hingga sepuluh persen. 

Rendahnya tingkat kelangsungan hidup lima tahun tersebut, disebabkan mayoritas pasien kanker pankreas terdiagnosis stadium empat atau stadium paling berbahaya, ketika penyakit telah menyebar. 

  • Pengaruh Olahraga dan Risiko Kanker Payudara
  • 6 Makanan yang Terbukti Dapat Mengurangi Risiko Kanker

Kanker pankreas stasiun awal sering kali tidak terdeteksi. Sebab, kanker pankreas stadium awal kerap kali tidak menimbulkan gejala sampai akhirnya menyebar ke organ lain. 

Padahal, peluang penyembuhan kanker pankreas stadium awal paling besar. Pilihan pengobatan kanker pankreas antara lain operasi beda, kemoterapi, terapi radiasi atau kombinasi dari semuanya.

Apa penyebab kanker pankreas? 

Lantas, apa penyebab kanker pankreas? 

Melansir dari Mayo Clinic dan Cancer.org, belum diketahui secara pasti penyebab kanker pankreas. Namun, sejumlah ahli telah menemukan sejumlah faktor yang meningkatkan risiko kanker pankreas. 

Berikut sejumlah faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengidap kanker pankreas, seperti dilansir dari Mayo Clinic, Cancer.org, dan John Hopkins Medicine. 

1. Kebiasaan merokok. Orang yang memiliki kebiasaan merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker pankreas dibandingkan orang yang tidak merokok. 

Termasuk kebiasaan konsumsi segala macam bentuk turunan tembakau, dikutip dari Kompas.com (31/12/2021). 

2. Usia. Mayoritas penderita kanker pankreas berusia di atas 65 tahun

3. Memiliki riwayat keluarga yang mengidap kanker pankreas. Beberapa orang mewarisi riwayat penyakit kanker pankreas dari orang tuanya sehingga meningkatkan risiko penyakit tersebut. 

4. Obesitas. Orang yang memiliki obesitas lebih rentan menderita kanker pankreas

5. Memiliki diabetes, terutama diabetes tipe 2 yang terkait dengan obesitas, seperti dikutip dari Kompas.com (31/12/2021). 

6. Minum banyak alkohol. Kebiasaan minum banyak alkohol meningkatkan risiko seseorang terkena kanker pankreas 

7. Peradangan kronis pada pankreas, atau disebut sebagai pankreatitis juga meningkatkan risiko kanker pankreas

8. Penderita kanker pankreas lebih banyak pria dibandingkan wanita

9. Perubahan atau mutasi genetik yang diturunkan oleh orang tua pada keturunannya.

  • Vaping Tidak Memicu Kanker Paru, Benarkah?
  • Penting, Vaksin HPV pada Anak Perempuan Cegah Kanker Serviks

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/01/03/134000820/diidap-rizal-ramli-sebelum-meninggal-apa-penyebab-kanker-pankreas-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke