Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Intip 5 Karya Desainer Indonesia yang Bakal Tampil di NYFW

KOMPAS.com - Rangkaian pekan mode bergengsi New York Fashion Week (NYFW) Fall Winter 24/25 segera digelar pada 8-14 Februari 2024 di kota New York, Amerika Serikat.

Menariknya, lima desainer asal Indonesia bakal tampil di panggung Indonesia Now di tanggal 10 Februari mendatang.

Masing-masing desainer akan menyuguhkan sesuatu yang berbeda dari rancangan koleksinya di panggung internasional.

Lima desainer Indonesia yang bakal meramaikan pekan mode New York Fashion Week Fall Winter 24/25 adalah Alleira Batik, Jeny Tjahyawati, Hengki Kawilarang, Hendy Huang, dan Catherine Njoo.

Seperti apa karyanya? Berikut ulasan selengkapnya.

Pesona batik dan tenun khas Indonesia bakal disuguhkan jenama Alleira Batik.

Sekitar 10 hingga 12 looks dari koleksi ready to wear akan ditampilkan dan sebagian besar mengusung tema busana kasual.

"Busananya lebih menyasar ke orang-orang di New York untuk orang kantoran," kata Zaka Hamzah, CEO Alleira Batik saat ditemui Kompas.com usai konferensi pers Indonesia Now the Shows NYWF FW 24/25 di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Berbagai motif tenun, batik dengan sentuhan edgy. Alleira juga menggandeng jenama lain dengan berkolaborasi bersama merek tas lokal Ende dan alas kaki, Musume.

"Kebanyakn siluetnya lebih ke asimetris, flowy, dan pleats," papar Zaka Hamzah.

Desainer pemenang penghargaan di industri fashion muslim ini juga menjadi salah satu yang akan tampil di NYFW.

Jeny menyuguhkan koleksi busana bertema "Ratoh Jaroe", perpaduan budaya melayu dan Aceh serta budaya Islam dalam balutan busana modest.

Kata Jeny, Ratoh Jaroe merupakan sebuah tarian dari Aceh yang memiliki makna melantunkan syair dan menceritakan kisah yang diiringi petikan jari-jari tangan.

"Saya membawa Songket Melayu dan koleksinya lebih menunjang nilai-nilai Islami seperti di Aceh untuk menggambarkan semangat dan keanggunan perempuan Aceh yang tangguh," papar Jeny.

Desainer mode kelahiran 1978 ini menyuguhkan sesuatu yang berbeda dari DNA rancangannya yang terkenal dengan nuansa glamor.

Hengki berkolaborasi dengan dua keponakannya, Nabila Ayu dan Audrey Kawilarang untuk memberikan sentuhan Gen Z yang edgy.

Berbagai koleksi yang ditampilkan ada sekitar 10 looks, dengan tema "Jewelery".

Setiap busananya bernuansa hitam dan putih, dengan sentuhan aksen playfull dan tampak segar dan kekinian. Koleksinya pun berupa korset, aksen cape berbahan tule yang bisa dikombinasikan dengan segala macam gaya busana.

"Dua keponakan saya ini membantu banget memberikan sentuhan berbeda dari setiap koleksi yang ditampilkan," kata Hengki kepada Kompas.com di lokasi.

Koleksi Hendy Huang menampilkan sisi perempuan dalam balutan busana yang glamor.

Desainnya selalu menerapkan konsep "Body Conscious" dengan detail teknis yang rumit.

Koleksi yang ditampilkan di NYFW juga demikian karena dia mengusung tema "Adaire" yang berasal dari bahasa Yunani yang bermakna cantik.

Setiap koleksinya menggambarkan sosok wanita yang cantik dan feminin serta memiliki keberanian untuk berekspresi.

Koleksi Catherine Njoo, diberi tema 'The Power of Aphrodite'.

Koleksi ini adalah bukti nyata atas visi artistik dan dedikasinya untuk merayakan kekuatan dan kecantikan perempuan.

Sekiranya ada 8 looks yang bakal disuguhkan berupa gaun yang didominasi nuansa perak untuk memberikan kesan elegan.

"Koleksi saya menggunakan material sifon, renda bersulam yang dirancang cukup rumit. Ini akan menampilkan beragam kain dan tekstur yang bernuansa feminin," jelas Catherine kepada Kompas.com.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/02/02/114118420/intip-5-karya-desainer-indonesia-yang-bakal-tampil-di-nyfw

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke