Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wastra Batik, Tenun dan Songket Melayu Bakal Tampil di NYFW 24/25

KOMPAS.com - Dua dari lima desainer lokal bakal tampil di panggung Indonesia Now, New York Fashion Week (NYFW) Fall Winter 24/25 pada 10 Februari 2024 di New York, AS.

Koleksi yang akan mereka suguhkan di pekan mode bergengsi itu berupa wastra seperti batik, tenun rancangan Alleira Batik, dan Songket Melayu dari Jeny Tjahyawati.

Seperti apa looks busana yang bakal ditampilkan? Berikut pemaparan selengkapnya.

Alleira Batik misalnya, bakal menyuguhkan koleksi bertema "Fusion Attractive" yang terinspirasi dari kekayaan alam dan budaya Indonesia.

Mereka membawa nama harum batik dan tenun untuk dituangkan dalam busana batik ready to wear dengan gaya yang apik.

"Tujuan kami adalah ingin mengenalkan batik Indonesia ke mancanegara dengan ciri khas warna serta inovasi pengambangan design dan motif yang eksklusif," papar Zaka Hamzah, CEO Alleira Batik saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Sebagian dari koleksinya juga berkolaborasi dengan anak down syndrome bernama Kamila dari Yayasan Potads, di mana Kamila membuat karya berupa lukisan yang kemudian dituangkan ke dalam motif busana. 

Sekitar 10 hingga 12 looks busana batik dengan sentuhan ornamen klasik motif batik flora akan dipadukan dengan ragam motif tenun.

Koleksi batik "Fusion Attractive" yang disuguhkan mengusung motif batik yang cukup beragam, tapi secara keseluruhan didominasi motif batik Bali.

Kemudian untuk tenun-nya, Alleira mengombinasikan berbagai motif tenun seperti dari Minahasa dan perpaduan kultur Eropa dengan motif bunga-bunga.

Alleira juga mencoba membuat koleksi ini tampak unik dengan siluet yang simpel.

Setiap koleksinya dalam balutan detail siluet ready to wear seperti dress, blouse, rok midi dan beberapa busana simpel berupa chic drapery yang didominasi oleh warna hitam, biru dan putih.

Ada pula beberapa pilihan warna lain yang lebih playful seperti krem, hijau, coklat, terakota,

Kemudian ada juga koleksi busana ready to wear tenun yang dikemas dalam nuansa kekinian sepeti siluet asimetris, flowy dan beberapa aksen pleats yang lagi nge-tren.

Desainer mode Jeny Tjahyawati, fokus pada tampilan busana modest atau Muslim bagi perempuan.

Jeny menyuguhkan 10 looks koleksi busana bertema "Ratoh Jaroe", perpaduan budaya Melayu dan Aceh serta budaya Islam dalam balutan busana modest.

Ratoh Jaroe merupakan sebuah tarian dari Aceh yang memiliki makna melantunkan syair dan menceritakan kisah yang diiringi petikan jari-jari tangan.

"Saya membawa Songket Melayu dan koleksinya lebih menunjang nilai-nilai Islami seperti di Aceh untuk menggambarkan semangat dan keanggunan perempuan Aceh yang tangguh," papar Jeny kepada Kompas.com.

Pada koleksinya kali ini, tampilan busana Muslimnya tampak begitu megah karena pada dasarnya Songket Melayu sudah memiliki motif hingga aksen dari benang emas yang tampak mewah.

Koleksinya terdiri dari beberapa dress long sleeve, celana panjang, cape panjang, rok panjang, hingga outerwear dan hijab senada.

"Saya fokus pada cuttingan dan styling ala perempuan Aceh seperti Cut Nyak Dien, songketnya dikenakan pada pundak dan dibiarkan terlihat pada bagian tengah," kata Jeny.

Kemudian ada satu hal unik yang membuat koleksi ini tampak berbeda, yakni lengan pleats yang dibuat secara manual dengan teknik origami.

"Teknik ini saya rancang secara hand made, dilipat-lipat sampai mengembang. Saya rasa ini kombinasi yang cocok juga agar busana ready to wear tampak deluxe (mewah)," tambah Jeny.

Secara keseluruhan, palet warna dari koleksi Jeny yang tampil di NYFW didominasi oleh nuansa terakota, hijau, merah hingga mustard.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/02/02/161600220/wastra-batik-tenun-dan-songket-melayu-bakal-tampil-di-nyfw-24-25

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke