Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Diet Detoks, Bisakah Menurunkan Berat Badan?

KOMPAS.com - Diet detox atau diet detoks cukup populer dalam beberapa waktu terakhir. Pola makan ini diklaim mampu membersihkan darah dan menghilangkan racun-racun berbahaya di dalam tubuh.

Dilansir dari Healthline, pola makan ini biasanya melibatkan periode puasa, diikuti dengan diet ketat buah, sayuran, jus buah, dan air. 

Terkadang, detoksifikasi yang dimaksud juga mencakup minuman herbal, teh, suplemen, serta pembersihan usus besar.

  • Jangan Asal Ikuti Diet ala Selebritas, Ini 5 Alasannya
  • 4 Cara Sederhana Diet Menurunkan Berat Badan Jelang Pernikahan

Namun, apakah diet detox dapat menurunkan berat badan? Berikut ulasan singkatnya.

Apakah diet detox dapat menurunkan berat badan?

Diet detox selain untuk menghilangkan racun dari tubuh juga diklaim dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, pencernaan, tingkat energi, dan membantu menurunkan berat badan.

Mempraktikannya diklaim dapat mengistirahatkan organ-organ tubuh karena kita berpuasa, sehingga merangsang hati untuk membuang racun.

Sayangnya, penelitian tentang diet detox terhadap manusia masih terbatas dan beberapa studi yang sudah ada memiliki beberapa kekurangan.

Lebih lanjut, diet detox juga jarang merinci secara spesifik racun-racun apa yang ditargetkan. Mekanismenya juga belum begitu jelas. Maka, hanya ada sedikit bukti bahwa diet detox benar-benar bisa menghilangkan racun di tubuh.

  • Rendah Kalori dan Tinggi Serat, Buah Pisang Cocok Jadi Makanan Diet
  • 8 Tips Diet bagi Pemula yang Aman dan Mudah 

Secara umum, tubuh kita sudah ahli dalam membuang racun, apapun yang kita konsumsi. Racun tidak akan menumpuk di hati, ginjal, atau bagian lain dari tubuh, begitu pula dengan cara detoksifikasi terbaru seperti diet detox.

Namun, jika targetmu adalah menurunkan berat badan, diet detox mungkin bisa membantu menurunkan beberapa kilogram bobot.

Meskipun, kecenderungannya adalah berat badan akan kembali naik, seperti dilansir dari WebMD.

Pada akhirnya, kita belum tentu mendapatkan apa-apa dari pola diet tersebut sehingga tidak bisa dijamin merupakan pendekatan diet terbaik.

Satu-satunya jenis diet detoks yang bermanfaat adalah diet yang membatasi makanan olahan, berlemak tinggi, dan bergula, serta menggantinya dengan lebih banyak makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran. Pendekatan ni lebih akrab disebut pola makan bersih (clean eating), yang dianggap lebih ideal untuk menjaga kondisi tubuh tetap prima.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/04/27/201526020/apa-itu-diet-detoks-bisakah-menurunkan-berat-badan

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com