3 Penyebab Gadget Mudah Bikin Penggunanya Kecanduan

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada beragama penyebab kecanduan gadget yang perlu dipahami. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk orang dewasa.

Namun, pada umumnya kecanduan gadget lebih banyak terjadi di kalangan anak-anak dan remaja.

Pasalnya, saat ini sudah banyak kegiatan sehari-hari dan sekolah seringkali mengharuskan mereka menggunakan ponsel.

Misalnya saja, koordinasi dengan guru terkait jadwal pelajaran, diskusi dengan teman-teman terkait tugas kelompok, atau mencari referensi di dunia maya untuk penulisan ilmiah.

Namun, penggunaan gadget yang dilakukan secara berlebihan oleh sebagian anak, ditambah tidak adanya kontrol dari orangtua dapat membuat anak-anak dan remaja kecanduan gadget.

Dikutip dari Health.com, Rabu (19/6/2024), ada sejumlah penyebab gadget mudah membuat penggunanya kecanduan. Apa saja?

Penyebab gadget mudah bikin kecanduan

1. Desain aplikasi

Hampir setiap aplikasi di ponsel telah dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan respons terkait manipulasi zat kimia pada otak untuk menimbulkan perilaku adiktif.

Aplikasi-aplikasi tersebut mungkin memiliki fitur yang mencakup scrolling atau streaming tanpa henti dan paparan terhadap hal yang disukai melalui laman media sosial.

Penggunaan media sosial kemudian menciptakan perbandingan atau penghargaan sosial dengan melibatkan atau mengharapkan umpan balik sosial yang positif dan terlibat dalam interaksi yang cepat dengan pengguna lainnya di aplikasi tersebut.

2. Menguntungkan

Para psikolog memiliki istilah untuk perasaan yang tidak dapat diprediksi dan antisipasi tiba-tiba setiap kali kamu mengambil ponsel, yaitu intermittent reward.

Gadget ibarat mesin slot yang mendorong perilaku adiktif dengan memanfaatkan perasaan menyenangkan yang dapat terjadi kapan saja.

Catherine Price selaku penulis buku “How To Break Up With Your Phone” mengatakan, gadget pada dasarnya seperti mesin slot yang disimpan oleh manusia di saku masing-masing dan mudah untuk diakses.

Media sosial memang menyenangkan. Namun, ingatlah bahwa aplikasi-aplikasi tersebut lebih dari sekadar membagikan foto selfie.

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa semua aplikasi media sosial gratis? Price menjelaskan, ini karena pengguna media sosial sebetulnya bukanlah pelangannya dan media sosial itu sendiri bukanlah produk yang "ditawarkan".

“Sebaliknya, pelanggannya adalah pengiklan dan produk yang dijual adalah perhatian kita. Ini sangatlah penting karena perhatian kita adalah hal paling berharga yang kita miliki,” jelas Price.

Ketika seseorang memutuskan apa yang harus diperhatikan saat itu juga, mereka cenderung membuat keputusan yang lebih luas tentang bagaimana mereka ingin menghabiskan hidupnya.