KOMPAS.com - Banyak diantara kita pernah mendengar anjuran untuk melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelahnya. Bagaimana dengan peregangan?
Benarkah kita tidak perlu melakukan peregangan sebelum olahraga? Apakah ahli kebugaran menyarankan kita harus menghindari peregangan sebelum berolahraga?
Menurut ahli bedah ortopedi Gregory Gilot, MD, nasihat untuk melewatkan peregangan sebelum latihan tidak selamanya benar dan kecil kemungkinannya menyebabkan cedera.
Baca juga: 8 Manfaat Peregangan Menurut Para Ahli, Apa Saja?
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, penting untuk melakukan peregangan sebelum dan sesudah latihan. Ya, keduanya, kata dr. Gilot. Meskipun sumber online mengatakan peregangan sebelum latihan tidak bermanfaat, hal ini tidak seperti kelihatannya.
“Sebuah penelitian sebelumnya mengatakan bahwa peregangan statis sebelum berolahraga dapat menurunkan performa atletik,” kata Dr. Gilot. “Dari situlah mitos tentang tidak perlunya peregangan sebelum olahraga berasal."
"Namun, performa atau kinerja yang lebih rendah dalam penelitian ini sebenarnya hanya berlangsung beberapa menit dan tidak memengaruhi kekuatan atau daya tahan seseorang dalam jangka panjang.”
Terlebih lagi, penelitian terbaru menemukan bahwa peregangan statis sebelum latihan tidak mengganggu performa kita. Penting juga untuk dicatat bahwa penelitian sebelumnya hanya membahas peregangan statis - jenis peregangan yang dilakukan melalui sendi dan menahan otot.
Ini sangat berbeda dengan peregangan dinamis, yang menggunakan gerakan aktif untuk menghangatkan dan meregangkan otot secara bersamaan. Dengan peregangan dinamis, kita menggerakkan otot melalui gerakannya — tanpa meregangkannya secara maksimal.
Baca juga: Ingin Sehat? Lakukan 5 Peregangan Ini di Pagi Hari
Jadi, bolehkah melakukan peregangan sebelum berolahraga? Ya. Dan kita disarankan melakukannya — selama melakukannya dengan benar, kata Dr. Gilot.
“Peregangan statis tidak berbahaya jika kita tetap berada dalam batas kemampuan tubuh, artina tidak dipaksakan berlebihan,” jelasnya. “Peregangan seharusnya tidak menyakitkan. Dan mengendurkan otot dan persendian sebelum berolahraga adalah hal yang baik karena dapat membantu kita menghindari cedera.”
Secara umum, peregangan sebelum latihan berbeda dengan pendinginan setelah latihan.
“Selama rutinitas pra-latihan, fokuslah pada peregangan dinamis dan hanya beberapa peregangan statis yang lebih pendek,” saran Dr. Gilot. “Pendekatan kombinasi ini lebih lembut pada otot yang perlu melakukan pemanasan dengan tujuan membantu meredakan ketegangan, memanjangkan otot, dan meningkatkan rentang gerak.”
Namun, Dr. Gilot mengatakan bahwa tidak ada satu rutinitas peregangan yang sama untuk semua orang. Beberapa orang dapat melakukan peregangan statis yang lebih sulit sebelum berolahraga. Yang lain perlu melakukannya lebih lambat.
“Rutinitas peregangan Anda harus didasarkan pada tingkat kebugaran dan aktivitas yang Anda lakukan,” catatnya.
Baca juga: Rekomendasi 7 Gerakan Peregangan Bagi yang Tak Sempat Olahraga
Setelah berolahraga, fokuslah untuk memaksimalkan fleksibilitas saat otot dan persendian masih hangat. Ini adalah kesempatan emas untuk menggunakan peregangan statis dan mendapatkan manfaat maksimal.