Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Nasi dan Mi Instan, Ini Asupan Bekal yang Sehat untuk Anak-anak

JAKARTA, KOMPAS.com – Membawakan bekal untuk anak-anak dapat membantu menghemat pengeluaran untuk jajan.

Di samping itu, bekal juga dapat mencegah anak-anak menyantap makanan pinggir jalan yang mungkin kurang higienis.

Untuk menjaga kesehatan sang buah hati, tentunya makanan yang dibawakan untuk bekal tidak boleh sembarangan. Lalu bekal seperti apa yang sebaiknya dibawa?

Ahli gizi masyarakat DR.dr. Tan Shot Yen, M.hum menyarankan para orangtua untuk membawakan kudapan tradisional bagi anaknya.

Selain untuk menjaga kelestariannya, kudapan tradisional juga umumnya dibuat dengan bahan makanan alami alias bukan processed food.

"Kita punya kudapan khas orang Indonesia, misalnya arem-arem atau semar mendem," kata dr. Tan kepada Kompas.com, Selasa (9/7/2024).

Arem-arem adalah kudapan yang umumnya diisi oleh tempe dan sayuran. Namun, bisa pula diisi dengan tempe dan daging giling.

Sementara semar mendem adalah kudapan mirip lemper yang dibungkus dengan telur dadar. Isiannya mencakup daging ayam.

Menilik hal tersebut, dua kudapan tradisional itu cukup membantu memberikan gizi lengkap pada anak.

"Bisa juga dibuatkan kroket yang ada kentang, telur, ayam atau daging cincang. Dikasih lemper juga bagus," ujar Tan.

"Makanan lokal yang tidak manis cukup lengkap gizi dan proteinnya. Anak untuk tumbuh itu butuh protein, jadi tumbuhnya ke atas bukan ke samping," lanjut dia.

Jika ingin memasukkan karbohidrat, ada pilihan selain nasi. Misalnya jagung, ubi, kentang, dan singkong.

Bekal anak juga bisa dilengkapi dengan sayuran lainnya dan buah-buahan agar semakin sehat.

Hindari mi instan

Pakar gizi klinik di RS Pelni Jakarta dr. Jovita Amelia, Sp.GK tidak menyarankan ibu membawakan mi instan campur nasi untuk bekal anak-anak.

Sebab, kombinasi karbohidrat ganda itu tidak bisa memenuhi asupan gizi anak.

"Sebaiknya makan siang anak adalah makanan dengan komposisi lengkap. Jadi, ada karbohidrat, protein, lemak sehat, dan juga serat dari sayur," kata dia, Selasa.

Jika hanya dibawakan makanan penuh karbohidrat, anak hanya akan terpenuhi dari sisi energi.

Padahal, untuk tumbuh kembang anak yang optimal, ibu perlu juga memberikan makanan yang mengandung vitamin, mineral, protein, lemak sehat, dan serat.

Untuk karbohidrat sendiri, Jovita menyarankan karbohidrat kompleks seperti buah, atau umbi-umbian seperti kentang, ubi, dan singkong.

"Kurangi konsumsi karbohidrat simpel yang biasanya dari tepung-tepungan dan gula tambahan," ucap dia.

Adapun, karbohidrat adalah zat makronutrien yang dibutuhkan tubuh. Artinya, manusia tidak perlu sepenuhnya menghindari karbohidrat.

Namun, karbohidrat dengan indeks glikemiks yang tinggi patut dihindari atau dibatasi. Ini terdapat pada makanan dengan gula tambahan dan produk tepung.

"Kalau mau bekal, buat makanan sehat yang (komposisi) karbohidratnya 55-60 persen, bisa nasi, kentang, ubi, atau umbi-umbian lain. Serta, sayur dan buah," tutur Jovita.

"Lalu ada proteinnya 15-20 persen, bisa dari protein hewani maupun nabati. Lemak sehat 25-30 persen bisa dari lemak sayur maupun lemak hewan. Serat dari sayuran dan buah," sambung dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/07/11/100000620/bukan-nasi-dan-mi-instan-ini-asupan-bekal-yang-sehat-untuk-anak-anak

Terkini Lainnya

Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com