Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panik Dihantam Badai, Jadi Sebuah Meditasi

Kompas.com - 01/09/2008, 10:29 WIB

Seratus hari menjelajahi perairan sisi barat Pulau Sumatera, dihantam badai, diembus angin kencang, diayun gelombang, dan diguyur hujan. Itulah hari-hari lima anggota tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara Wanadri-Rumah Nusantara 2008.

Tepat hari ke-100, 18 Agustus 2008, kapal motor Deklarasi Djuanda (KM DD) yang mereka tumpangi merapat di Pulau Senua, Natuna, pulau terluar ke-40 dari 92 pulau yang akan mereka kunjungi.

Bagi kelima anggota tim laut dan tiga anak buah KM DD, 100 hari itu perpaduan antara petualangan, tantangan, wisata, dan refleksi tak terlupakan. Barangkali, itulah perjalanan maraton pertama menjelajahi pulau-pulau terluar menggunakan kapal motor fiberglass berukuran 6 x 29 meter.

Tepat pada hari ke-100, mereka menjalani rute sejauh 5.364 kilometer sejak dilepas dari Dermaga Marina Batavia, Jakarta, 8 Mei 2008. Malam sebelum pelepasan, baling-baling KM DD lepas sehingga harus ditarik menuju titik pelepasan. Kejadian itu tak menyurutkan niat anggota tim, apalagi menganggapnya sebagai pertanda buruk perjalanan panjang mereka.

Bagi kelompok penempuh rimba Wanadri, mengarungi lautan untuk memasang tanda prasasti di semua pulau terluar merupakan ”budaya” baru.

Seperti diungkapkan para seniornya, hasrat berpaling ke laut diinsyafi kenyataan Indonesia sebagai negara bahari. Bersamaan dengan momen 100 Tahun Kebangkitan Bangsa.

Ekspedisi didukung sejumlah pihak, seperti Carita Boat Indonesia, Telkomsel, Pasifik Satelit Nusantara, Kompas, TNI AL, dan sejumlah departemen.

Dihantam gelombang

Ujian awal kebulatan tekad menyinggahi pulau terluar wilayah barat Indonesia terjadi di sekitar perairan Lampung. Sehari berlayar, kapal motor berbobot mati 29 ton itu langsung dihantam badai.

Hujan dan ombak setinggi 5 meter sempat mematikan mesin kapal sebelum akhirnya hidup lagi. Nakhoda kapal, Tohiri (57), yang berpengalaman puluhan tahun, mengakui peristiwa saat itu cukup menggetarkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com