Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres Bisa Picu Serangan Jantung

Kompas.com - 29/06/2009, 03:58 WIB

Tarmizi menjelaskan, kematian mendadak karena henti jantung tergantung luas otot jantung yang terkena dan rusak. Makin luas daerah jantung yang terkena, kemungkinan jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh kian besar.

Bila yang kena adalah bagian yang mengatur irama jantung, hal itu juga berakibat fatal bagi penderita.

Ada sejumlah faktor pemicu serangan jantung. Beberapa faktor risiko yang tidak bisa diubah adalah umur di atas 40 tahun, jenis kelamin pria, dan faktor genetik atau riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Adapun beberapa hal yang bisa diubah adalah stres, pola makan tidak sehat, kurang berolahraga, dan kebiasaan merokok.

Sebagai artis kenamaan, serangan jantung yang diduga dialami Michael Jackson bisa terjadi karena stres atau terlalu bersemangat mempersiapkan konser kebangkitannya sebagai artis pop.

”Bila stres, ada kebutuhan mendadak dari otot jantung sehingga suplai darah terganggu. Stres menimbulkan hormon yang berkontribusi terhadap serangan jantung,” ujar Tarmizi.

Penggunaan obat-obatan secara sembarangan juga bisa memicu serangan jantung. Apalagi, menurut Tarmizi, demi tuntutan kerja dan gaya hidup yang dijalani, banyak artis yang mengambil jalan pintas untuk meningkatkan stamina dan bisa beristirahat.

Misalnya, menggunakan obat penenang secara berlebihan bila mengalami gangguan tidur.

Maka dari itu, mereka yang berisiko mengalami penyakit jantung koroner dianjurkan untuk secara rutin mengontrol kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol. Pola makan juga harus dijaga, terutama menghindari makanan yang menyebabkan kadar gula darah dan tekanan darah naik serta meningkatkan kadar kolesterol. ”Berolahraga bisa mengurangi stres, menurunkan tekanan darah dan kolesterol,” katanya.

Beberapa gejala penyakit jantung juga perlu diwaspadai antara lain, rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk pada dada. Rasa nyeri juga bisa terjadi pada tangan, punggung, dan perut. Bila mengalami beberapa gejala itu, seseorang dianjurkan segera memeriksakan kesehatan jantungnya.

”Salah satu gejala yang bisa berakibat fatal bagi penderita adalah henti jantung,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com