Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Kaprah Penggunaan Toilet Duduk

Kompas.com - 29/06/2009, 18:51 WIB

Syaripah juga memberikan solusi untuk budaya masyarakat dalam penyalahgunaan penggunaan toilet duduk ini. Ia berharap, bagi tempat- tempat umum yang menggunakan toilet duduk diberi gambaran penggunaan atau keterangan cara penggunaan toilet duduk. Masyarakat diberi informasi mengenai cara dan nilai guna toilet duduk agar dalam penggunaannya tidak menimbulkan risiko dan kerugian penggunanya.

Permasalahan yang kita temui di Yogyakarta ini adalah penyalahgunaan toilet duduk yang dijadikan toilet jongkok dengan alasan kebersihan. Namun, tanpa disadari masyarakat justru penyakit yang timbul karena penggunaan toilet duduk itu disebabkan kotoran dari alas kaki pengguna yang menempel pada dudukan toilet duduk tersebut.

Menanggapi hal ini, Sudarno mengatakan, mal sudah menyediakan dua macam toilet, yaitu toilet duduk dan toilet jongkok. Akan tetapi, pengunjung tetap saja jongkok di toilet duduk. Padahal sudah ada peringatan dari pihak mal untuk duduk saat menggunakan flush toilet.

Guna mengantisipasi penularan kuman melalui kulit ke pengguna selanjutnya, lanjut Sudarno, petugas kebersihan selalu siap sedia membersihkan dudukan toilet yang kotor.

Menurut dokter Ernawati, kuman yang dibawa oleh alas kaki jumlah dan jenisnya tidak terbatas dan tidak ada yang khas. Jadi, risiko terinfeksi berbagai macam penyakit akibat kuman-kuman tersebut pastilah ada, hanya tergantung dari ketahanan tubuh atau imunitas pengguna toilet.

Ada satu hal lagi yang paling berbahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyalahgunaan toilet duduk, yaitu toilet duduk bisa sewaktu- waktu pecah jika seseorang jongkok di atasnya. Porselin yang terbuat dari keramik pada toilet duduk tidak diciptakan untuk menahan berat seluruh badan di satu titik. Penyalahgunaan itu dapat membuat toilet terbelah saat digunakan. Hal ini dikhawatirkan dapat memakan korban. Namun, di Yogyakarta belum ada laporan kasus serupa.

Pada intinya, dengan adanya konsep modern, kesan jorok, becek, dan jongkok berganti konsep menjadi toilet kering (toilet duduk) dan membuatnya menjadi area yang lebih bersih dan nyaman untuk digunakan. Hanya saja hal itu harus didukung dengan penggunaan toilet duduk dengan benar. Ernawati menyarankan, masyarakat perlu diberikan pembelajaran lagi tentang toilet duduk sehingga toilet duduk digunakan sebagaimana fungsinya. Jangan berjongkok di atasnya, angkat dudukan saat berkemih (bagi pria), bersihkan dudukan secara rutin dengan cairan antiseptik dan cucilah tangan sebelum dan sesudah menggunakan toilet. Tim Penulis Gelanggang Muda Briliana Arghawati (Lily) SMAN 1 Yogyakarta, Eirene Tawe (Eirene) SMA Bopkri 1 Yogyakarta, Rizki FR (Kiki) SMAN 4 Yogyakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com