Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Cantik Tak Dibutuhkan untuk Profesi Maskulin?

Kompas.com - 09/08/2010, 16:05 WIB

KOMPAS.com - Kita seringkali mendengar bahwa kita harus tampil cantik, dalam pengertian penampilan yang meyakinkan, agar bisa lolos tahap wawancara. Bagaimanapun juga, penampilan luar juga penting untuk jenis pekerjaan yang harus dapat menunjukkan citra perusahaan. Bila Anda bekerja di bidang fashion, misalnya, Anda tentu harus selalu fashionable, bukan?

Namun menurut para peneliti, jika Anda melamar sebuah pekerjaan yang biasa dilakukan laki-laki, Anda tidak perlu menghiraukan penampilan. Menjadi cantik mungkin diperlukan untuk pekerjaan sekretarial, tetapi untuk posisi lain dimana penampilan luar tidak dianggap penting, perempuan yang cantik justru cenderung tidak lolos seleksi. Sebaliknya, pria yang tampan akan mendapat keuntungan, dan tidak pernah didiskriminasi.

"Dalam profesi-profesi tertentu, tampil menarik justru akan merugikan perempuan," kata ketua tim peneliti, Profesor Stefanie Johnson dari University of Colorado Denver Business School. "Dalam setiap jenis pekerjaan, perempuan menarik memang lebih diinginkan. Namun ini tidak terjadi pada pria, yang menunjukkan bahwa masih ada standar ganda dalam masalah gender."

Daya tarik fisik lebih menguntungkan bagi perempuan yang melamar pekerjaan yang feminin daripada yang maskulin, tambahnya. Orang bisa saja berargumentasi, bahwa dalam kondisi tertentu penampilan fisik menjadi dasar legitimasi untuk merekrut calon karyawan. Dalam pekerjaan yang melibatkan tatap muka dengan klien, seperti sales, pelamar yang menarik secara fisik dianggap mampu bekerja lebih baik daripada mereka yang kurang menarik.

Ngomong-ngomong, bagaimana sih cara peneliti mendapat kesimpulan ini?

Dalam penelitiannya, responden diberi daftar pekerjaan dan 110 foto responden, setengah pria dan setengah wanita. Responden lalu diminta menyortir foto tersebut menurut kesesuaian mereka terhadap pekerjaan yang ditawarkan. Dalam kategori pekerjaan seperti direktur keamanan, salesperson perangkat keras, penjaga penjara, dan supir truk, responden yang cantik diabaikan. Dalam masing-masing pekerjaan tersebut, penampilan menarik dianggap tidak penting.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Social Psychology ini, terlihat bahwa orang-orang yang cantik dan tampan juga menikmati berbagai keuntungan. Misalnya gaji yang lebih tinggi, evaluasi kinerja yang lebih baik, penerimaan di universitas dengan level yang lebih tinggi, hingga penilaian yang lebih menyenangkan dalam masa percobaan.

Hm... memang sungguh tak adil dunia ini....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com