Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Tenun Lurik Kembali Berjaya...

Kompas.com - 24/12/2010, 05:28 WIB

Kenaikan itu juga diikuti lonjakan produksi, dari semula 1,9 juta meter kain senilai Rp 8,04 miliar menjadi 3,1 juta meter kain tenun dengan nilai Rp 21,8 miliar. Dinas memperkirakan kenaikan terus berlangsung, tetapi sayang, mereka belum memiliki data terbaru tahun 2009 maupun 2010.

”Tentunya pasar masih terbuka lebar karena di Klaten saja ada belasan ribu pegawai negeri sipil. Namun, perlu juga menarik anak-anak muda untuk mengenakan kain lurik,” ujar Kepala Seksi Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah pada Disperindagkop dan UKM Kabupaten Klaten Yoenanto Sinung Noegroho.

Menurut dia, sektor usaha ini berpotensi menjadi perekrut tenaga kerja baru, di tengah stagnasi industri mebel akibat ketatnya persaingan dengan daerah lain dan kesulitan bahan baku. Saat ini sektor UKM mebel menempati posisi teratas dari nilai produksi UMKM di Klaten, yakni Rp 166,052 miliar. Tahun 2006 produksinya sempat menembus Rp 175,8 miliar.

Namun, di tengah peluang yang terbuka lebar, industri kain ikat tenun lurik tradisional ini juga mendapat tantangan. Pasalnya, industri itu juga menarik pelaku usaha yang menggunakan alat tenun mesin. Selain produktivitas tinggi, juga tak menyerap banyak tenaga kerja.

Selain itu, kendati pelaku usaha sektor ATBM mulai dilirik generasi muda, sebagian besar dari perajin tenun lurik berusia lanjut.

”Anak-anak sekarang masih lebih suka kerja di pabrik. Padahal, upah dari tenun lurik sudah cukup baik sekarang,” tutur Wisih (35), salah seorang perajin tenun lurik dari Mlese.

(Antony Lee)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com