Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 23 Kebiasaan Pemicu Rasa Nyeri

Kompas.com - 29/11/2011, 09:03 WIB

Stres berkontribusi terhadap banyak ragam nyeri. Banyak orang mengencangkan otot punggung saat cemas, membuat nyeri punggung kronis. Kebanyakan sakit kepala akibat ketegangan ini bermula dari stres. Stres bisa berperan dalam menggeretakkan gigi dan membuat nyeri rahang.

Solusi : lakukan teknik rileksasi seperti meditasi atau yoga. Bila nyeri atau sakit masih berlanjut, segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

21.  Perubahan Cuaca

Perubahan cuaca seperti meningkatnya suhu  atau perpindahan dari ruang berpenyejuk ke luar, di saat matahari  sedang bersinar terik, juga bisa memicu kejadian migrain atau pun sakit kepala.

Solusi : Karena kita tidak bisa mengontrol cuaca, sadari perubahan apa saja yang bisa membuat sakit kepala. Kalau sakit kepala muncul karena perubahan suhu mendadak, upayakan untuk menetralkan suhu selama beberapa saat  di tempat yang suhunya tidak terlalu ekstrem sebelum keluar atau masuk ruangan.

22. Sindroma akhir pekan
Bila di hari kerja kita terbiasa memiliki aktivitas sedentari dan kemudian berubah gila olah raga di akhir pekan, perlu mewaspadai kemungkinan timbulnya nyeri. Rentetan aktivitas yang tiba-tiba itu dapat membuat otot yang tidak siap menjadi tegang.

Solusi: mulailah berjalan kaki selama 5-10 menit. Pada hari-hari biasa, selama beberapa menit, latih otot yang akan digunakan untuk beraktivitas di akhir pekan.

23. Menggendong di Bahu

Kaum pria seringkali terlihat menggendong buah hatinya di bahu. Waspada, mengangkat anak di bahu justru menjadi penyebab paling sering nyeri leher dan bahu.

Solusi : kalau ingin menggendong anak di bahu pasangan atau Anda, sebaiknya tidak menggendong langsung dari bawah. Minta anak naik ke atas bahu secara perlahan saat Anda berada pada posisi duduk di kursi.

(DIANA Y. SARI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com