KOMPAS.com - Indonesia Fashion Week yang baru-baru ini berlangsung menjadi satu-satunya ajang yang mengombinasikan fashion show dan pameran. Event ini bukan sekadar menampilkan tren mode terbaru, tetapi juga sebagai ruang ekpresi para pelaku industri fashion dan ruang selebar-lebarnya untuk memamerkan keragaman budaya Indonesia.
Pekan mode Indonesia yang diadakan selama empat hari (14-17 Februari 2013) ini berupaya memperkenalkan budaya daerah di Indonesia ke mata dunia dengan menampilkan variasi busana muslim yang mengambil inspirasi dari Sumatera Barat.
Dalam pagelaran yang bertajuk "Minangkabau Heritage", Dekranasda (Dewan Kerajianan Nasional Daerah) Sumatera Barat menggandeng lima desainer lokal untuk mengeksplorasi budaya Minang dan lebih mengenalkan kekayaan kain, kerajinan sulaman, hingga kerajianan bordir khas Sumatera Barat. Mereka adalah Ade Listiani, En Shirikie, Oki Wong, Yudirsyah Zunur, dan Novia Hertini.
Kelima desainer ini menerjemahkan kain songket, sulaman, dan bordir Sumatera Barat dalam rangkaian koleksi busana muslim bagi wanita maupun pria, hari kedua IFW di Jakarta Convention Center, Jumat (15/2/2013) lalu.
Aksen Rajutan Minangkabau gaya Ade Listiani
Ade Listiani menjadi desainer pembuka, menampilkan tema “The Imagine of West Sumatera". Karyanya mengetengahkan paduan warna biru muda, pink, dan putih. Dalam karyanya, Ade menambahkan aksen rajutan Minangkabau mulai dari atasan, kerudung, hingga selendang.
Dinamika warna cerah ala En Shirike
En Shirikie memberikan kejutan dengan mengeluarkan koleksi busana muslim yang lebih berani warnanya. Permainan warna terang seperti toska, fuchsia, ungu, dan biru hadir dalam satu busana, namun tetap terasa harmonis. Permainan warna-warna terang juga tak terbatas pada busana, kain warna-warni pun dililit menjadi turban dengan kesan unik yang menjadi penyempurna detail karyanya.
Dalam show yang mengangkat tema “Sangguluang” ini En mencoba mengangkat nilai yang berlaku pada adat Minangkabau. Sangguluang sendiri berarti kemampuan dalam menyeimbangkan semua hal, dan mengangkat kebesaran jiwa gotong royong. Di tangan En kata itu berarti kemampuan dalam memadukan warna menyala dalam sehelai busana.
Permainan tabrak warna Oki Wong
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.