Kecelakaan ini terjadi karena rendahnya kualitas struktur dan keamanan gedung. Para pengusaha mengorbankan kesejahteraan dan keamanan pekerja. Label fast fashion pun tak peduli pada pekerja. Hingga kini, praktik tersebut masih kerap terjadi.
Pertimbangkan pilihan pakaian
Maka, pikirkanlah kembali pilihan pakaian Anda. Dengan menganalisa bagaimana proses pembuatan pakaian tersebut dan bagaimana efeknya setelah Anda membeli.
Kelestarian lingkungan saat ini terancam dengan banyaknya baju yang terbuang. Apalagi, tidak semua bahan pakaian ramah lingkungan atau bisa didaur ulang. Fast fashion termasuk industri nomor dua yang mencemari lingkungan setelah minyak dan gas.
Pola konsumsi baju yang berlebihan bisa mendorong dampak negatif ini. Mengutip dari greenpeace.org pada Jumat (25/11/2016), produksi fashion membutuhkan air bersih dalam jumlah yang sangat besar. Selain itu, produksinya turut mencemari sungai dan laut dengan kandungan bahan kimia beracun yang berbahaya.
Walau gunungan pakaian yang terbuang bisa didaur ulang, belum ada teknologi komersial yang bisa cepat mengolah pakaian ini. Akhirnya, pakaian yang Anda beli akan berujung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Maka dari itu, solusi utamanya adalah mengurangi tingkat konsumsi baju. Anda tetap boleh mengikuti tren, namun pertimbangkan baju, model atau tren seperti apa yang nantinya bisa lebih sering dipakai sesuai kenyamanan dan kebutuhan Anda.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.