Misalnya, orangtua tak bisa mengunjungi anak karena alasan flu. Namun di hari yang sama, orangtua bisa ke kantor dan menjalani rapat.
"Anda tak perlu membela, atau menutupi kondisi mantan Anda kepada anak."
“Biarkan anak mengekspersikan kekecewaannya kepada ayahnya (atau ibunya) karena ingkar janji,” kata terapis keluarga M. Gary Neuman.
Neuman adalah pencipta program terapi perceraian Sandcastles dan penulis buku Helping Your Kids Cope With Divorce the Sandcastles Way.
3. Miliki rencana cadangan
Orangtua yang tinggal bersama anak kadang harus siap dengan rencana cadangan bila pihak orangtua yang lain sering mengingkari janji pertemuan dengan anak.
Baca juga: Siapa yang Sering Minta Cerai, Pria atau Wanita?
Pergi menonton, berjalan-jalan ke mal, berenang, bersepeda bersama, berkemah di halaman, dan kegiatan lain yang disukai anak.
Putuskan berapa lama kalian akan menunggu ibu/ayahnya datang. Misalnya kalian akan menunggu selama 30 menit. Maka katakan begini ”kita akan menunggu ibumu/ayahmu selama 30 menit. Jika dia tidak datang, mari kita pergi menonton.”
Jika anak mengungkapkan kekecewaannya, dengarkan saja, tanpa perlu menghakimi pihak manapun.
4. Dorong anak untuk berbicara
Saat salah satu orangtua yang sudah berpisah mengecewakan anak, orangtua yang satunya dapat mendorong anak untuk bicara langsung.
Berbicara akan mengurangi rasa frustasi mereka. Jika anak belum siap untuk bicara langsung dengan ayah atau ibu yang mengecewakannya, tawarkan pilihan untuk menulis surat atau email.
5. Jadilah fleksibel
Jika Anda sebagai orangtua yang tidak lagi tinggal bersama anak, dan kebetulan berhalangan memenuhi jadwal pertemuan dengan si buah hati, tawarkan hari lain sebagai kompensasi.
Jika anak tidak setuju jadwal yang Anda tawarkan, tanyakan kepadanya hari apa yang dianggapnya paling baik untuk bertemu.
Baca juga: Ternyata, Banyak Wanita yang Berfantasi Ingin Cerai