Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2018, 20:30 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Meetdoctor

KOMPAS.com - Semua orang bersendawa, tapi jika Kamu sering bersendawa atau aroma yang keluar dari sendawa itu super bau, itu menandakan ada masalah pada pencernaan.

Menurut Rebecca Tsang, ahli gastroenterologi di NorthShore University, Evanston, Illionis, sendawa adalah hal yang wajar.

Meski kadang mengganggu kenyamanan dan memalukan, tapi Tsang memastikan, bersendawa bukanlah pertanda adanya penyakit serius, kecuali jika disertai gejala lainnya.

Ada beberapa penyebab yang membuat kita bersendawa, di antaranya:

1. Makan berlebihan

Makanan enak berpotensi mengganggu pencernaan, dalam arti kita bisa makan melebihi kapasitas pencernaan. 

Orang dewasa normal dapat dengan nyaman mengonsumsi 1-1,5 liter makanan dan cairan dalam makanan.

Baca juga: Titi DJ Terapkan Konsumsi Makanan Sehat, Apa Manfaatnya?

Jika kita makan lebih banyak, perut akan mengembang untuk mengakomodasinya.

Bagi kebanyakan orang, kapasitas maksimalnya maksimal 3-4 liter. Itu sekitar satu galon makanan!

"Saat kita makan lebih banyak, kita meningkatkan tekanan di perut," kata Tsang.

"Gas di perut tidak memiliki tempat untuk keluar, sehingga dia naik ke kerongkongan dan kemudian keluar dari mulut."

2. Makan terlalu cepat

Saat makan kita akan menelan udara. Tapi jika kita makan terlalu cepat-atau makan dan mengobrol pada saat bersamaan, kita bisa menelan lebih banyak udara daripada biasanya.

Kondisi itu bisa membuat kita banyak bersendawa. Demikian dijelaskan Michelle Honda, dokter holistik dalam praktik swasta di Ontario, dan penulis buku Reverse Gut Diseases Naturally.

Makanlah lebih lambat untuk mengurangi gangguan tersebut, kata Michelle.

3. Menghirup udara

Saat kita makan dengan perlahan sekalipun, kita bisa menelan banyak udara. Istilah medis untuk jenis kembung dan bersendawa adalah aerophagia.

Banyak hal yang bisa jadi penyebabnya, seperti mengisap permen keras, mengunyah permen karet, merokok, atau malah mengalami hiperventilasi karena kecemasan.

Baca juga: Lelaki Ini Kaget Kena Denda Rp 1 Juta gara-gara Sendawa

Penderita sleep apnea yang memakai CPAP juga  dapat mengalami aerophagia sebagai efek samping.

CPAP adalah Continuous Positive Airway Pressure, yakni alat kesehatan yang biasa digunakan oleh orang yang memiliki masalah pernapasan, problem sleep apnea salah satunya.

4. Makan sayuran tertentu

Makanan-bahkan yang sehat sekalipun-menghasilkan gas selama berada di dalam pencernaan.

Gula, tepung, dan makanan berserat bisa membuat kita banyak bersendawa.

Sendawa akan berbau sangat busuk jika kita mengonsumsi makanan dengan senyawa yang mengandung belerang, seperti bawang merah, brokoli. Termasuk telur, daging, ikan dan bawang putih.

Menurut Michelle, bau busuk yang keluar dari mulut saat bersendawa itu tidak berbahaya.

Baca juga: Bahaya Perut Buncit dan Cara Mengatasinya

Meski begitu, bersendawa berlebihan bisa menandakan adanya masalah pencernaan. Misalnya, orang yang intoleran laktosa mengalami kesulitan mencerna laktosa, sejenis gula dalam susu dan produk susu lainnya.

Laktosa yang tidak tercerna bergerak langsung ke usus besar pada orang-orang ini, di mana bakteri bisa keluar dan menghasilkan gas yang menyebabkan bersendawa, kentut, dan kembung.

5. Minum soda

Jika kita memiliki kebiasaan minuman bersoda atau yang mengeluarkan gelembung, seperti bir, kita mungkin akan bersendawa.

6. Iritasi usus besar

Jika kita bersendawa bersama gejala lainnya seperti kembung, sakit perut, dan konstipasi atau diare (atau keduanya), bisa jadi kita sedang mengalami sindrom iritasi usus besar (IBS).

Gangguan kronis ini ini menyerang  lebih banyak wanita daripada pria. Umumnya ini terkait dengan seringnya kita menahan buang gas atau kentut.

Sebuah studi kecil yang dipublikasikan secara online di Journal of Neurogastroenterology and Motility menemukan  fakta, sendawa berulang juga merupakan gejala yang sering terjadi.

7. Gangguan refluks asam lambung

Saat bersendawa dibarengi dengan mual, refluks asam lambung mungkin bisa disalahkan.

Refluks terjadi saat isi perut kembali masuk ke kerongkongan. Refluks asam lambung dikenal sebagai GERD.

Baca juga: Membedakan Gejala Serangan Jantung dan GERD

Gejala umum lainnya termasuk nyeri menelan, nyeri di bagian atas perut atau dada, suara serak, dan merasa seperti ada sumbatan di tenggorokan.

Michelle mengatakan, dia melihat pasien dengan rasa panas dalam perut yang menelan kopi dalam jumlah berlebihan, kadang-kadang 10-12 cangkir sehari.

Kebiasaan seperti itu bisa memperburuk refluks dan bersendawa.

Dia menjelaskan, karena keasaman pada kopi mengiritasi cincin otot yang seharusnya mengencangkan untuk mencegah cairan perut memasuki kerongkongan.

Cobalah membatasi kafein, alkohol, dan makanan pedas serta berlemak. Makan beberapa makanan lebih kecil daripada sarapan besar, makan siang, dan makan malam untuk melihat apakah gejala membaik.

Baca juga: Waspadai, Alkohol adalah Pemicu Masalah Kepikunan

8. Gejala gastritis

Sendawa juga bisa menjadi gejala dari jenis masalah perut yang disebut gastritis-radang lapisan lambung - terutama jika Kamu juga mengalami sakit perut bagian atas, mual atau muntah, gangguan pencernaan, atau kehilangan nafsu makan.

Banyak hal yang bisa mengiritasi lapisan perut kita, termasuk infeksi, terlalu banyak alkohol, makanan pedas, merokok, dan penggunaan obat penghilang rasa sakit antiinflamasi nonsteroid jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com