Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Berat Tidak Kunjung Turun Meski Sudah Makan Sayur

Kompas.com - 12/03/2018, 14:08 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Makanan tinggi serat dapat membuat kita lebih cepat kenyang dan merasa kenyang lebih lama. Makanan berserat juga membantu mengurangi kadar lemak tubuh. Maka, tidak heran banyak orang yang menjadikannya sebagai cara untuk berdiet.

Akan tetapi, tidak sedikit yang malah melaporkan berat badan tidak turun setelah lama melakukan diet tinggi serat. Apa alasannya? Berikut 6 penyebabnya:

1. Jumlah asupan serat keliru

Dilansir dalam laman British Nutrition Foundation, kebutuhan mininum serat berkisar antara 25-30 gram per hari untuk orang dewasa di atas 17 tahun. Apabila ingin memperbanyak asupan makanan berserat, kita setidaknya harus mencukupi hingga 50 gram serat setiap hari.

Jika masih kurang dari ini, kita sebenarnya belum melakukan diet tinggi serat. Bahkan menurut British Nutrition Foundation, kebanyakan orang hanya memenuhi setengahnya dari batas minimal yang dianjurkan.

Kita bisa memperkirakannya dengan melihat daftar bahan makanan tinggi serat dan mencocokan sudah berapa gram serat sebenarnya yang kita makan dalam sehari.

Baca juga : Makanan Berserat Bisa Jadi Kunci untuk Turunkan Berat Badan

2. Cuek terhadap asupan protein

Diet tinggi serat bukan berarti setiap hari hanya makan sayur dan buah. Selama diet, kita juga harus memperhatikan kebutuhan protein setiap hari.

Asupan protein yang mencukupi dapat membantu metabolisme tubuh bekerja membakar kalori yang lebih banyak. Selain itu, protein juga membantu menekan nafsu makan yang secara otomatis akan membatasi asupan kalori dengan lebih mudah.

Maka meski sedang diet, tetap usahakan untuk mencukupi asupan protein 10-15% dari kebutuhan sehari-hari.

Di samping memperbanyak makanan berserat sepanjang hari, saat sarapan kita bisa konsumsi 1 butir telur, lalu siang hari 1-2 potong tempe dan 1 potong daging, dan malam konsumsi 1-2 potong tahu dan 1 potong ikan.

Baca juga : 7 Santapan dengan Protein Terbaik untuk Turunkan Berat Badan

3. Jarang minum

Memperbanyak makan makanan berserat harus didampingi dengan banyak minum air, setidaknya 2 hingga 2,5 liter per hari. Ya. Anjuran ini bahkan lebih tinggi daripada rekomendasi umum minum air 2 liter per hari.

Pasalnya, memperbanyak asupan makanan berserat akan meningkatkan risiko feses mengeras sehingga kita mengalami sembelit. Minum air dapat melembutkan tekstur feses sehingga ebih lancar BAB.

Baca juga : Lebih Sehat dengan Cukup Minum Air

4. Masih minum minuman manis

Jika kit mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum minuman manis, seperti minuman olahraga, jus kemasan, bahkan soda, tentu hal ini dapat membuat berat badan tidak turun padahal sudah diet ketat.

Minuman-minuman tersebut menyumbang jumlah kalori yang besar, bahkan parahnya tidak menimbulkan respon kenyang seperti apa yang dilakukan makanan padat.

Tidak heran jika orang suka kebablasan dan tidak merasa kenyang saat mengonsumsi minuman berkalori tinggi. Ini kesalahan yang sering kali dilupakan orang saat sedang mengatur berat badan dengan jenis diet apapun.

Baca juga : Hati-hati, Pria Penggemar Minuman Manis Bisa Berpenyakit Serius

5. Tidak berolahraga

Selain mengatur pola makan, kita juga tetap perlu olahraga untuk membantu menurunkan berat badan.

Jika tidak, kita justru akan kehilangan lebih banyak massa otot dan menurunkan tingkat metabolisme tubuh. Padahal, semakin cepat metabolisme bekerja, semakin banyak lemak yang dibakar.

Baca juga : 10 Cara Meningkatkan Motivasi untuk Berolahraga

6. Terlalu fokus pada angka di timbangan

Banyak orang yang merasa dietnya gagal karena angka berat badan tidak turun di timbangan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh banyak hal seperti berat badan air (penumpukan cairan tubuh), peningkatan massa lemak, dan berat makanan yang masih dicerna dalam tubuh.

Oleh karena itu, sangat mungkin lemak tubuh kita sudah banya menghilang, hanya saja belum terlihat pada skala timbangan.

Dilansir dalam laman Healthline, makanan dan cairan yang kita konsumsi dan masih dalam proses cerna di tubuh juga dapat meningkatkan berat hingga 1.8 kg.

Mengukur pinggang atau mengambil foto diri setiap bulan bisa menjadi pilihan lain untuk memastikan sebenarnya kita kehilangan lemak atau tidak, bahkan meskipun angka timbangan belum berubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com