Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/03/2018, 18:13 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber nypost.com

KOMPAS.com - Paris mungkin dianggap sebagai "yang terbaik" untuk bidang fesyen. Namun, ada banyak tren revolusioner yang bertahan dan bermula dari New York. Di kota yang dijuluki Big Apple ini, tren yang revolusioner tersebut diciptakan oleh Norman Norell.

Karya-karya Norel tersebut di pamerkan di the Museum at FIT dengan tema "Norel:Dean of American Fashion" dan menampilkan sekitar 100 pakaian yang menjadi pioner busana ready to wear.

Gaun berhias batuan permata, mantel model double breasted dengan potongan panjang, dan gaun jersey dipamerkan dalam acara tersebut. Semuanya menampilkan keahlian dan bakat seni Norell yang tak diragukan lagi.

Selain itu, pameran tersebut juga menunjukan kemampuannya mengantisipasi tren 'terpanas' untuk beberapa dekade yang akan datang.

"Orang Perancis sangat baik dalam melestarikan dan mengemukakan sejarah fesyen mereka sendiri. Tapi, Norell telah menciptakan celana sebelum Saint Laurent. Ia juga merancang pakaian ready to wear sebelum Chanel," kata Patricia Mears wakil direktur dan kurator Museum FIT.

Norell lahir pada tahun 1900 di Noblesville, Amerika. Setelah mempelajari ilustrasi dan desain busana pada tahun 1920-an di New York City, dia mengubah namanya menjadi Norman Norell.

Sejak saat itu pula, perancang berbakat ini mulai membuat kostum untuk film, yang salah satunya pernah dikenakan Gloria Swanson saat berperan sebagai penari di film bisu "Zaza."

Tak lama setelah itu, dia mempekerjakan seorang pembuat baju bernama Hattie Carnagie dan, pada tahun 1940an dia bekerjasama dengan produsen garmen Anthony Traina untuk meluncurkan merek Traina-Norell.

Mereka bekerjasama membuat gaun elegan untuk acara semi formal, mantel wol yang sangat indah dan setelan yang terinspirasi dari pelaut. Hal tersebut terus ia kerjakan meski ia memisahkan diri dari Traina pada tahun 1960 untuk menciptakan merek atas nama dirinya sendiri, yaitu Norman Norell.

"Dia mendirikan merek dagangnya sangat awal dan melakukannya berkali-kali," kata Jeffrey Banks selaku kurator dalam pameran tersebut.

Bahkan, pakaian yang terinspirasi dari nuansa laut terus ia terapkan dalam karyanya dengan gaya yang segar dan berbeda.

Baca :Pakai Jilbab Hitam, Lindsay Lohan Hadir di London Modest Fashion Week

Namun, hal yang paling mempesona dalam pameran tersebut adalah koleksi yang menampilkan lusinan gaun "putri duyung" buatan Norel yang berkilau, ditutupi ribuan manik-manik dan semuanya dijahit dengan tangan.

Gaun tersebut memuka super star sekelas Marilyn Monroe dan Lauren Bacall. Beberapa gaun yang dipamerkan pun masih menjadi tren hingga saat ini.

"Dia mencintai wanita dan dia ingin mereka terlihat cantik," kata Banks.

Dengan semua pakaian "jelek" yang diperlihatkan hari ini, Banks berharap orang-orang yang datang ke sini akan berhenti dan berpikir untuk merancang dan mengenakan pakaian yang indah karena tidak ada yang salah dengan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com