Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2018, 14:42 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dylan Sada model asal Indonesia yang mendulang kesuksesan di Amerika Serikat ini namanya tengah menjadi perbincangan publik.

Dilansir dari laman pribadinya, perempuan yang lahir di jakarta 34 tahun silam ini meninggalkan Indonesia demi mengejar impiannya. Namun dibalik kesuksesannya, wanita pemilik nama asli Aldila Wulandari Kusumashanty Pranadjaja ini ternyata menyimpan kisah yang kelam.

Melalui postingan instagramnya pada hari jumat (16/3/2018), secara blak-blakkan ia menceritakan pelecehan seksual yang dialaminya. Mirisnya, pelecehan tersebut dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri.

Bukannya memberikan kasih sayang dan rasa aman, sang ayah justru membuat masa kecil Dylan menjadi kelam. Bertahun-tahun dalam hidupnya, ia terpaksa merahasiakan perlakuan buruk sang ayah karena merasa takut dan malu.

Yah, saat itu Dylan hanyalah seorang gadis muda yang tak tahu harus berbuat apa. Oleh karena itu, ia menyimpan rapat-rapat 'rahasia' ini dan tumbuh dewasa bersama dengan kenangan yang mengerikan tersebut.

Tentu sangat sulit hidup bersama ingatan akan masa lalu yang mengerikan tersebut. Apalagi, peristiwa itu terjadi di rumahnya sendiri di mana hal-hal semacam itu dianggap tabu.

Inilah yang akhirnya menjadi alasan lain untuk dirinya meninggalkan Indonesia di usianya yang masih mudah.

Dylan juga mengaku bahwa kenangan tersebut sangat mempengaruhi kehidupannya dan membuatnya mengalami depresi berat, hingga ia terjerat pada obat-obatan terlarang dan menjadi pecandu alkohol.

 

I have a confession to make, I have been keeping this a secret for as long as I can remember. So much had happened that I think this is the right time to finally confess. I was sexually abused by my biological father when I was young, it's hard to believe that I still remember it, clearly. I knew it was wrong even then and there but I was young, I was afraid and ashamed to reach out to anyone, so I buried it. Growing up with such memories were hard, especially being back home where such things were considered a taboo, that is also another reason why I left my country at a young age to forget about it in hopes I can move on. I can't deny that it affected me greatly. I turned to alcohol and drugs, anything that can make me feel something. I'm not proud of it but it is what it is. I never understood why people look up to me, I feel like I'm fooling everyone. I was a mess, just trying to achieve my dreams and forget about my pain. It doesn't matter how fucked up I get or beautiful places I go, I hated that he is in my blood and he made me. My pain caused more pain when I fell into severe depression, for the longest time I was stuck. I couldn't create, I couldn't move forward, it feels like I'm stuck in limbo. It affected my first marriage, I lost many good friends along the way because I hated myself so much I couldn't accept love and help. I was destructive and I still am. I went through five failed suicide attempts, I hung myself about a month ago, but two people saved me. My boyfriend saved me, he has been there for me since I met him. I was so close but I guess it just wasn't my time again. I did that because I was tired, the idea of dying is such a release from living, coping with pain almost every day. Suicide may sound selfish to you, but if you suffered it for so long it's a different story. The only reason why I'm speaking up now is that I feel like I have to. I'm Indonesian, I'm proud to be Indonesian but unfortunately, mental health is often shrugged back home and it is an issue that is not openly talked about. I cannot stress enough how important this issue is, we need to be ok to talk about it, you should never be embarrassed if you are. (continued↓)

A post shared by ? (@dylan_sada) on Mar 15, 2018 at 9:18pm PDT

"Saya beralih ke alkohol dan narkoba, apapun yang bisa membuat saya merasakan sesuatu. Saya tidak bangga akan hal itu tapi memang itu yang terjadi. Saya tidak pernah mengerti mengapa orang melihat ke arah saya, saya merasa seperti sedang membodohi semua orang," tulisnya.

Peristiwa kelam itu juga membuat Dylan membenci dirinya sendiri dan membuatnya mencoba mengakhiri hidupnya sendiri hingga 5 kali. Beruntung, semua usaha bunuh diri yang ia lakukan gagal.

"Aku mencoba gantung diri sekitar sebulan yang lalu, tapi dua orang menyelamatkanku. Pacarku menyelamatkankku," tulis Dylan.

Dengan menuliskan pengalamannya tersebut, Dylan berharap tak ada lagi yang mengalami nasib seperti dirinya. Ia juga berharap agar korban pelecehan seksual di luar sana sesegera mungkin mencari bantuan.

"Bicaralah, carilah bantuan. Kamu tidak sendiri. Kamu dicintai dan layak untuk bahagia. Hidup ini terlalu singkat untuk berurusan dengan sesuatu yang menyedihkan," papar Dylan.

Dylan juga mengaku bahwa saat ini dirinya sedang berada dalam masa penyembuhan yang membutuhkan waktu lama. Namun, wanita tersebut mengaku bahagia karena telah melakukan tindakan yang tepat.

Dalam sekejap, postingan tersebut dikomentari oleh banyak orang yang menyatakan dukungan untuknya.

"Kamu sangat kuat! Tuhan akan selalu bersama kamu, teruslah menginspriasi orang lain," tulis salah satu pengikut instagramnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com