Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2018, 22:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber BABYCENTER

"Tanyakan pada diri sendiri, apa yang akan membuat saya merasa lebih seksi? Seharian di spa misalnya? manikur? Ingat, pada bagian ini suami tak bisa bertanggung jawab, kamu yang membutuhkan itu," kata Kerner.

Pada bagian lain, suami hari melakukan porsinya dengan sama baiknya.

Baca juga: Kisah Para Wanita yang Berprofesi sebagai Penguji Mainan Seks

Kerner menyebut, banyak ibu yang baru melahirkan berakhir dengan posisi menjadi penjaga rumah dan anak, dan menjadi manager untuk beragam tugas dan pekerjaan.

Bayangkan. Jika perempuan memiliki sekian banyak tugas, -mencuci pakaian, memandikan anak, maka gairahnya akan mudah teralihkan dan hilang. Perempuan akan merasa kerepotan.

"Maka saya menyarankan pria pun mengambil peran dalam tugas-tugas tersebut. Membantu. Sadarilah, ini menjadi bentuk baru dari 'foreplay' yang bagus," kata dia.

Coba dipikirkan, jika suami bisa mengurangi banyak beban istri di sepanjang hari, bukankah berarti dia telah memberikan stamina untuk istri terjaga di malam hari?

Di saat itulah, suami dan istri bersama-sama, bisa mulai kembali mencari gairah yang sempat hilang. Membangun keintiman.

Ingatlah, "seks melahirkan seks".

Berhubungan seks akan meningkatkan kadar testosteron secara alami, dan membantu kita untuk ingin mengulangnya lagi.

"Seringkali ibu yang baru melahirkan mengaku terlalu lelah untuk bercinta, dan ketika mereka memiliki waktu luang, mereka hanya ingin tidur."

"Tetapi setelah mereka melakukan hubungan seks, mereka benar-benar merasa diremajakan dan mulai bertanya-tanya kenapa enggak lebih sering melakukannya?" kata Kerner.

Ketika wanita menyusui, membelai, dan berhubungan dengan bayinya, akan terbangun sesuatu yang sangat intens dan emosional.

Baca juga: Mengapa Seks Setelah Olahraga Terasa Lebih Menggairahkan?

"Bahkan, banyak ibu baru mengatakan mereka merasa berselingkuh dengan bayi mereka."

"Di masa itulah lalu muncul keluhan dari suami, 'hei bagaimana dengan aku?'," cetusnya.

Amat penting untuk menyadari, jika kelahiran bayi membuat istri "terputus" hubungan dengan suami, -entah karena alasan fisik maupun emosional, maka suasana yang sama akan terkirim kepada si bayi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com