Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2018, 21:21 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Fertility & Sterility melaporkan fakta bahwa pria dengan tingkat BPA yang lebih tinggi di dalam urinenya memiliki jumlah dan kualitas sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan pria yang tingkat BPAnya lebih rendah.

Untuk itu, hindari wadah makanan dan minuman berbahan dasar plastik dan kaleng. Jangan sekali-kali memilih botol minum bernomor daur ulang 3 dan 7 karena cukup berbahaya dan berisiko tinggi mencemari air di dalamnya.

Kamu bisa mengecek label dan nomor kode ini di bagian bawah botol sebelum membelinya. Usahakan untuk membawa botol minum dari rumah dan pastikan saat membelinya tertera tulisan BPA free untuk memastikan bahwa botol aman dari zat ini.

8. Suplemen testosteron dan steroid

Suplemen testosteron sering diandalkan untuk orang-orang dengan gairah seksual yang rendah. Sedangkan steroid anabolik yang berisikan zat sintetis yang mirip dengan hormon testosteron biasanya digunakan secara ilegal untuk membangun otot dan massa tubuh para atlet.

Ketika seorang pria mengonsumsi testosteron buatan dari luar, tubuh akan secara otomatis berpikir bahwa kadar hormon dalam tubuh meningkat dan menghentikan produksi testosteron alami. Padahal testosteron alami sangat diperlukan oleh tubuh untuk memproduksi sperma.

Biasanya, penggunaan testosteron buatan ini tidak menyebabkan kerusakan permanen asalkan tidak digunakan secara berlebihan. Umumnya, setelah tiga bulan sejak penggunaan suplemen dan steroid dihentikan, tubuh akan kembali memproduksi sperma.

Baca juga : Mengenal Steroid dan Efeknya untuk Membesarkan Otot

9. Obat-obatan tertentu

Ilustrasi obat-obatantheevening Ilustrasi obat-obatan
Calcium channel blockers dan beta blocker yang sering digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, obat kemoterapi, dan perawatan kanker lainnya merupakan jenis obat yang dapat mengganggu produksi sperma.

Oleh karena itu, bagi kamu dan pasangan yang sedang atau merencanakan kehamilan dalam waktu dekat perlu membicarakannya ke dokter terkait untuk menanyakan jenis obat yang digunakan dalam pengobatan apakah termasuk yang memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma atau tidak.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com