4. Kurang tidur
Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Fertility & Sterility menemukan bukti bahwa pria yang tidur kurang dari enam jam semalam memiliki sperma yang berpeluang 31 persen lebih rendah untuk membuahi sel telur dibandingkan dengan mereka yang memiliki cukup tidur yakni sekitar 7 sampai 8 jam per malam.
Namun, tidur yang terlalu lama juga tidak bagus untuk kesuburan. Oleh karena itu, cobalah untuk menerapkan pola tidur yang cukup yakni sebanyak 7 sampai 8 jam per malam untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Baca juga : Dampak Kurang Tidur: Dari Cepat Pikun Sampai Depresi
5. Demam
Saat demam, seluruh tubuh pria menjadi panas, termasuk testis. Membutuhkan waktu selama 72 hari dari sperma mulai kembali diproduksi dan akan dikeluarkan melalui ejakulasi.
Oleh karena itu, jika seorang pria mengalami demam selama dua hari biasanya jumlah sperma akan pulih dan berada dalam jumlah normal pada jangka waktu 2 hingga 3 bulan ke depan.
6. Alkohol dan kafein
Dikutip dari Prevention, pria yang menenggak lima minuman atau lebih dalam seminggu memiliki 33 persen jumlah sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan pria yang hanya meminum 1 hingga 5 minuman setiap minggunya.
Tak hanya alkohol, kafein yang dikonsumsi berlebihan juga bisa menurunkan jumlah sperma. Untuk itu, batasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein dengan hanya mengonsumsinya 1 sampai 2 cangkir per hari.
Baca juga : 7 Mitos Tentang Minuman Beralkohol
7. Terkena senyawa kimia
Oleh karena itu, para pria yang bekerja di daerah yang setiap harinya terkena racun perlu mengenakan pakaian pelindung dan masker wajah untuk menghindari paparan langsung dari berbagai bahan kimia berbahaya.
Selain itu penting untuk diketahui bahwa BPA atau zat kimia yang ditemukan dalam plastik berbentuk botol air minum, wadah makanan, serta lapisan kaleng alumunium bisa membahayakan jumlah sperma di dalam testis.