Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamu "Overthinking"? Simaklah Contoh Kasus dan Solusinya

Kompas.com - 18/04/2018, 13:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber bustle.com

Jadi, cobalah lebih fokus untuk ngobrol dengan mereka secara mengalir. Tak pernah fokus terlalu berlebihan pada hal-hal yang tidak begitu penting.

2. Terlalu banyak bertanya saran yang sama

Terapis keluarga dan pernikahan berlisensi, Anna Osborn mengatakan, tendensi untuk bersikap overthinking biasanya muncul karena pengalaman masa lalu.

Misalnya pernah terluka dari hubungan sebelumnya. Pengalaman tersebut akan membuat seseorang sulit mempercayai siapa pun.

Namun, tetap overthinking akan membuat kita 'stuck' dan terus dibayangi rasa sakit di masa lalu.

Saat merasa 'stuck', kita mungkin meminta saran kepada orangtua atau kerabat.

Namun, jika kamu terus menerus meminta saran tentang satu hal yang sama, tandanya kamu sudah overthinking.

"Berhenti meminta saran pada orang lain. Lebih baik gunakan waktu untuk mengevaluasi apa yang sebenarnya kamu rasakan."

"Bisa jadi hal yang sebenarnya tak seburuk yang kamu pikirkan," kata Osborn.

3. Selalu berpikir 'bagaimana jika'

Pakar huhungan dari South Florida Introduction, Sheryel Aschfort menyebutkan, ada dua tipe overthinking.

Pertama, adalah kepribadian pengontrol, yang sangat overthink dengan semua hal. Pikiran itu muncul antisipasi mereka terhadap hal-hal negatif namun berlebihan.

Tipe lainnya adalah individu yang bersandar pada rasa insecurity atau tidak aman.

Baca juga: Ternyata, Sering Cemas dan Khawatir Ada Manfaatnya

"Saat merasa insecure, pikiran kita akan selalu memikirkan hal negatif," kata Aschfort.

Saat itu terjadi, kamu akan mulai memikirkan skenario-skenario 'bagaimana jika' ini dan itu.

Namun, hal ini bisa diatasi. Osborn menyarankan untuk membuat batasan waktu berapa lama kamu boleh memikirkan hal itu.

Kamu harus bisa membatasi kapan pikiran-pikiran itu benar dan kapan salah.

4. Tidak memercayai hal yang terjadi di masa depan

Sex and Intimacy Coach, Xanet Pailet mengatakan, overthinking tidak terjadi pada semua orang.

Ada beberapa individu yang memiliki tendensi overthinking. Hal itu akan mengganjal kesuksesan dalam menjalin hubungan.

Menurut Pailet, mereka yang overthinking biasanya tidak percaya dengan apa yang mereka lihat dan alami.

Mereka selalu dibayangi kecemasan dan mempertanyakan apakah pasangan benar-benar menginginkan mereka seperti apa yang dikatakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com