Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cermati, 18 Risiko Menakutkan bagi Peminum Soda Diet

Kompas.com - 23/04/2018, 09:46 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Minuman soda dicampur dengan jenis minuman apa pun pasti akan membuat kita merasa lebih mabuk, daripada minuman keras itu sendiri.

Studi menunjukkan, soda diet menghasilkan konsentrasi alkohol darah yang lebih tinggi.

Sebab, gula memperlambat penyerapan alkohol.

7. Kerusakan metabolisme dan diabetes

Kamu tentu tak menginginkan terjadinya kerusakan metabolisme, yang menggiring pada terjadinya diabetes, juga gangguan hati, berat badan yang naik turun, hingga kematian.

Soda diet telah dikenal sebagai pemicu kenaikan risiko mematikan tersebut hingga 30 persen. Sebab, pemanis buatan diyakini mengganggu respon insulin pada tubuh.

8. Sulit konsentrasi

Setelah menenggak minuman soda diet, kadar gula darah seketika akan terpengaruh, dan tubuh pun mengalami dehidrasi.

Keduanya merupakan kombinasi yang mematikan, hingga menyebabkan kita sulit berkonsentrasi.

Baca juga: Mengenali Problem Hipertensi, Gejala, dan Pemicunya

9. Risiko hipertensi

Peminum soda diet memiliki risiko lebih besar mengalami kondisi tekanan darah tinggi dibandingkan mereka yang tak meminumnya. 

Meskipun seseorang menghindari makanan yang memicu tekanan darah, namun minuman soda diet mampu lebih ganas memompa tekanan darah hingga memuncak. 

10. Risiko para ginjal

Menurut the National Kidney Foundation, soda diet merupakan hal yang berdampak buruk pada ginjal. 

Sebuah penelitian menunjukkan, seorang wanita yang meminum beberapa kaleng soda diet dalam sehari, mengalami penurunan fungsi ginjal yang signifikan. 

11.  Kecanduan

Minuman soda diet membuat kecanduan, itu adalah hal yang nyata.

Beberapa orang yang telah mengalaminya bahkan mampu menenggak soda diet hingga 11 kaleng sehari.

Makin banyak kita meminum soda diet, makin banyak rasa adiksi tersebut muncul. Jadi ada semacam respon adiktif biologis pada tubuh yang memicu rasa kecanduan itu. 

Dopamin dan glutamat, dua neurotransmiter di otak, dilepaskan dari kafein dan aspartam.

Sehingga, soda bisa memacu otak untuk "meminta lagi" tak lama setelah kita menghabiskan kaleng pertama. 

Baca juga: Hati-hati, Kecanduan Gawai Bikin Anak Tak Mampu Pegang Pensil

12. Dehidrasi

Seperti yang sudah beberapa kali disinggung di atas, soda diet mengganggu reaksi hormonal, dan hormon dari ginjal bertanggung jawab untuk menyeimbangkan kadar air dalam tubuh.

Signal yang dikirimkan ginjal ke otak memerintahkan pelepasan hormon anti-diuretic saat tubuh dirasa membutuhkan penghematan air.

Nah, soda diet bertindak bak kafein pada beragam produk soda, yang lalu mengganggu proses pengiriman sinyal tersebut. 

Tubuh menjadi menahan lebih sedikit air, dan mendorong kita untuk terus buang air kecil. 

3. Risiko serangan jantung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com