KOMPAS.com — Harus diakui, sebagian besar bayi yang rewel menjadi lebih anteng setelah diberi dot atau empeng. Walu begitu, kebanyakan dokter tak merekomendasikan pemberian empeng.
Salah satu efek buruk bayi yang gemar memakai empeng adalah jadi ketergantungan dan juga merusak susunan gigi anak.
Ketahui apa saja mitos seputar empeng dan mana faktanya. Dikutip dari laman Fatherly, berikut enam mitos tersering soal empeng.
1. Mitos: Aturan "baru 5 detik" bisa diterapkan pada empeng
Empeng bisa kotor karena sering terjatuh ke lantai. Jika dot ini jatuh ke lantai, hanya beberapa detik saja patogen dapat menempel ke bahan plastik.
Beberapa orangtua menganggap sedikit paparan kuman dapat membantu meningkatkan sistem imun. Ada yang menerapkan aturan "baru 5 detik" saat empeng jatuh dan cukup mengelap dengan tisu atau membilas dengan air sebelum diberikan lagi ke anak.
Sebaiknya terapkan standar kebersihan yang tinggi untuk setiap hal yang masuk ke mulut anak.
2. Mitos: Membuang empeng setelah dua kali jatuh
Membuang empeng setelah dua kali jatuh sama sekali tidak diperlukan dan cenderung boros.
Saat empeng jatuh, cukup dibersihkan dengan mencucinya di air hangat yang sudah diberi sabun.
Baca juga: Awas, Kebiasaan Buruk Bisa Bikin Gigi Anak Tonggos
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.