KOMPAS.com - Coba cek kakimu. Kebanyakan orang memiliki celah di bawah lengkungan kaki mereka saat mereka berdiri. Lengkungan bagian dalam kaki ini sedikit terangkat dari tanah.
Beda dengan orang-orang yang punya kaki rata. Telapak kaki yang datar sama sekali tidak memiliki lengkungan, atau jikapun ada, sangatlah rendah hampir menyentuh tanah.
Diperkirakan 20-30% populasi manusia di dunia memiliki kaki rata. Lantas, apakah ini akan memengaruhi cara mereka berjalan atau berlari?
Kaki datar sering ditemukan pada bayi dan balita, karena lengkungan kaki anak kecil belum sepenuhnya berkembang. Seiring tumbuh kembang anak, jaringan yang menahan persendian di kaki (disebut tendon) akan mengencang sehingga membentuk lengkungan di telapak kaki.
Proses ini umumnya terjadi ketika anak berusia 2-3 tahun. Namun, beberapa orang tidak pernah mengalaminya hingga dewasa. Kaki rata terjadi karena tendon di sekitar telapak kaki mengendur.
Baca juga: Jalan Bertelanjang Kaki Punya Manfaat Kesehatan
Bentuk kaki dan lengkungannya sedikit banyak ditentukan oleh genetik. Namun sejumlah kondisi dan faktor eksternal dapat menyebabkan kaki rata atau memengaruhi bentuk kaki kita, antara lain:
Tidak menutup kemungkinan bahwa lengkungan kaki normal bisa merata seiring berjalannya waktu. Usia yang makin bertambah dan kaki yang selalu dipakai beraktivitas rutin tanpa henti dapat melemahkan tendon yang membentang di sepanjang bagian dalam pergelangan kaki.
Kaki rata juga sering terjadi akibat trauma sobekan pada tendon akibat olahraga yang terlalu berat ataupun kecelakaan lainnya.
Ilustrasi telapak kaki
Gejala paling umum dari kaki datar adalah rasa sakit. Nyeri bisa terjadi di area telapak, pergelangan kaki, betis, paha, lutut, pinggul, hingga punggung bawah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.