Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunda, Pijatlah Bayimu Sendiri dan Rasakan Manfaatnya...

Kompas.com - 04/07/2018, 18:55 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pijat bayi memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang buah hati.

Saking pentingnya, pijat bayi menjadi salah satu program Kementerian Kesehatan untuk disebarkan ke seluruh masyarakat Indonesia di 34 Provinsi.

Namun, pijat bayi yang dimaksud harus melibatkan sang bunda, dan bukan dilakukan oleh pihak lain di luar keluarga.

"Karena ada sentuhan cinta di balik pijat bayi. Bonding anak dan ibu sangat penting. Keuntungannya sangat baik untuk tumbuh kembang anak."

Demikian diungkapkan Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kemenkes, Dr. dr. Ina Rosalina, Sp.A(K), M.Kes, MH.Kes.

Ina hadir dalam peluncuran 'Gerakan Pijat Bayi Nasional' oleh Johnson's di Aston Kuningan Suites, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018).

Dia lalu menegaskan pentingnya memberi perhatian lebih kepada bayi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Sebab, nutrisi dan stimulasi kurang baik akan memberi dampak permanen pada anak.

Baca juga: Calon Ayah, Sering-Seringlah Ajak Bayi Bicara sejak Dalam Kandungan

Pijat bayi dilakukan mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki, dan bisa memperlancar pembuluh darah bayi.

Sehingga, asupan nutrisi akan tersalurkan dengan baik ke seluruh tubuh.

Ina juga menyebutkan, beberapa manfaat pijat bayi lainnya adalah menambah nafsu makan bayi, dan membuat anak lebih cerdas.

Manfaat lainnya dalah membuat tidur bayi lebih nyenyak, dan bayi yang rajin dipijat cenderung tidak rewel.

Pada intinya, pijat bayi memberi banyak manfaat positif terhadap tumbuh kembangnya.

Tak perlu berlama-lama, pijat bayi cukup dilakukan selama kurang lebih 10-15 menit, namunharus dilakukan oleh ibu atau setidaknya oleh anggota keluarga lainnya. Misalnya, ayah atau nenek.

Spesialis anak Dr. Bernie Endiarini Medise, Sp. A(K), MPH seusai peluncuran Gerakan Pijat Bayi Nasional oleh Johnsons di Aston Kuningan Suites, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018).   KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Spesialis anak Dr. Bernie Endiarini Medise, Sp. A(K), MPH seusai peluncuran Gerakan Pijat Bayi Nasional oleh Johnsons di Aston Kuningan Suites, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018).

Hal senada diungkapkan dokter spesialis anak Dr. Bernie Endiarini Medise, Sp. A(K), MPH.

Bernie menegaskan pentingnya peran ibu atau keluarga, dalam memberikan stimulasi multisensori (melibatkan banyak panca indra) dalam hal melakukan pijat.

Sebab, banyak orangtua yang justru membawa anaknya ke dukun, suster atau pihak lainnya untuk melakukan pijat anak.

Baca juga: Yuk, Lakukan Pijat Wajah Sendiri di Rumah

"Yang memijat sebaiknya jangan diserahkan kepada dukun, suster, atau lainnya. Justru the power of mom. Ayah atau nenek juga boleh," kata Bernie.

Panca indra sudah aktif sejak bayi lahir. Agar panca indra tersebut berkembang, perlu dilakukan stimulasi multisensori.

Bernie menambahkan, sebaiknya dalam satu aktivitas kita bisa melibatkan banyak panca indra bayi.

Dalam hal pijat, misalnya, sejumlah panca indra terlibat. Mulai dari auditori (ketika ibu ngobrol dengan bayi), visual (ketika ibu dan bayi berpandangan), hingga penciuman (jika produk pijat yang digunakan memiliki wewangian).

Ia juga menganjurkan agar ibu tak menyambi kegiatannya. Misalnya, bermain ponsel atau ngobrol saat sedang memijat bayi.

"Tentunya mamanya juga harus aktif. Sehingga ketika diberi stimulasi multisensori ini, perkembangan fisik bayi bisa lebih sempurna," tutur dia.

Baca juga: Stimulasi Anak dengan Aktivitas Seni, Apa Pentingnya?

Pijat bayi juga bisa memberi manfaat bagi ibu. Salah satunya untuk belajar reaksi dari bayi.

Misalnya, ketika bayi menangis saat dipijat, ibu harus mencaritahu apa alasan menangisnya si bayi.

"Oh, mungkin ternyata pipis, buang air besar, lapar, atau pijatnya terlalu keras. Inilah bedanya pijat bayi secara stimulasi, kita bisa melihag respons dari bayi itu," kata Bernie.

Namun, sebelum melakukan ritual pijat bayi, pastikan bayi dalam keadaan sehat.

Jika masih ragu, cobalah periksakan ke tenaga kesehatan terdekat untuk mengecek kesehatan bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com