Pada Asian Games 2018, total beban yang ia catatkan adalah 311kg. Bahkan, demi berjuang untuk Indonesia, ia harus melewatkan proses persalinan anak keduanya.
Kevin Sanjaya bersama pasangannya, Marcus Fernaldi Gideon, berhasil menyumbangkan emas untuk Indonesia dari nomor ganda campuran bulu tangkis.
Kemenangan di Asian Games 2018 ini membuat Kevin meneteskan air mata. Ini kali pertama ia menangis setelah memenangkan pertandingan.
Kevin mengatakan, apa yang diraihnya semua karena kebaikan Tuhan. Pertarungan melawan rekan senegaranya di babak final, Rian/Fajar, berlangsung sengit. Namun, Kevin/Markus tak patah semangat.
Setelah sempat tertinggal, pasangan ini berhasil memenangkan pertandingan. Tak pantang menyerah, itu kuncinya.
Ia mulai berlatih bulu tangkis saat berusia 6 tahun. Sang papalah yang mendorong dan mendukungnya.
Untuk persiapan Asian Games 2018 ini, Jojo mengaku meningkatkan latihan untuk fisiknya.
Di mana durasi latihan di lapangan menjadi 85 menit ke atas, ditambah lari, gym, dan berenang.
Ia berhasil membungkam kritikan terhadapnya dengan prestasi.
Jojo mengatakan, ia mempunyai satu folder di ponselnya yang berisi tangkapan layar komentar negatif dari para warganet.
Folder tersebut dinamai "penyemangat". Ia gunakan komentar tersebut sebagai pelecut semangat dan motivasi baginya.
Selain itu, sebagai pengingat ketika ia berada di atas agar tidak cepat puas dan lupa diri.
Jojo mengatakan, harga termahal yang ia korbankan adalah terbatasnya waktu bersama keluarga dan teman-temannya.
Namun, perjuangan dan pengorbanan itu membuahkan hasil maksimal di Asian Games 2018.
Kemenangan ini menjadikan Jojo lebih percaya diri menghadapi kompetisi selanjutnya. Kini, Jojo telah bersiap untuk kembali bertarung. Pekan depan, ia akan bertolak ke Jepang dan China, melanjutkan perjuangan mengharumkan nama bangsa.