Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal yang Bisa Dipelajari dari Perjuangan Jojo dan Para Juara

Kompas.com - 30/08/2018, 17:43 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

3. Aldila Sutjiadi dan Christopher Rungkat

Aldila Sutjiadi dan Christopher Benjamin Rungkat merupakan pasangan ganda campuran dari cabang olahraga tenis.

Pada Asian Games 2018, pasangan ini menyumbangkan medali emas ke-10 untuk Indonesia.

Siapa sangka, Aldila/Christopher baru dipasangkan dua minggu sebelum Asian Games dimula.

Aldila/Christopher memanfaatkan waktu sebaik mungkin, fokus untuk memberikan yang terbaik.

Saat berbincang di program Mata Najwa, Dila, sapaan Aldila, mengisahkan, ia mendapatkan beasiswa selama empat tahun di University of Kentucky, Amerika Serikat, dan lulus dengan predikat cum laude.

Setelah lulus, ia dihadapkan pada dua pilihan: melanjutkan tinggal di Negeri Paman Sam atau kembali ke Tanah Air dan membela timnas Indonesia.

Pilihannya, kembali ke Tanah Air.

Demikian pula dengan Christopher, yang sejak kecil bertekad menjadi pemain tenis profesional.

Saat menginjak usia 18 tahun, ia yakin dan memutuskan meniti jalan menuju mimpinya. Christopher sempat cedera 10 bulan. Perjuangannya pun harus dimulai dari nol.

Keyakinan dan kerja keras tak akan sia-sia. Aldila dan Christopher membuktikannya.

Selanjutnya, Dila akan kembali ke turnamen individual, dengan target tembus top 500. Sementara Christopher akan fokus menembus ranking 80 dunia, dan mengikuti Australia Open pada 2019.

4. Muhammad Rian Ardianto dan Fajar Alfian

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kiri) dan Muhammad Rian Ardianto (kanan) mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis ganda putra Cina Zhang Nan dan Liu Cheng, pada pertandingan final beregu putra Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (22/8/2018). - INASGOC ANTARA FOTO/NAFIELAH MAHMUDAH Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kiri) dan Muhammad Rian Ardianto (kanan) mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis ganda putra Cina Zhang Nan dan Liu Cheng, pada pertandingan final beregu putra Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (22/8/2018). - INASGOC
Pasangan ganda putra dari cabang olahraga bulutangkis, Rian/Fajar, mengaku, dukungan suporter menjadi salah satu penyemangat bagi atlet saat bertanding.

Pada final Asian Games 2018, pasangan ini berhadapan dengan seniornya Marcus Gideon/Kevin Sanjaya. Meski harus takluk dan puas dengan medali perak, penampilan keduanya layak diapresiasi.

Rian/Fajar mampu memberikan perlawanan sengit. Perjalanan keduanya juga tak mudah, sejak usia belasan tahun harus tinggal jauh dari keluarga dan tinggal di asrama.

5. Eko Yuli

Atlet Angakt Besi Putra Indonesia, Eko Yuli Irawan berselebrasi setelah berhasil meraih medali emas di kelas 62 kilogram pada Asian Games 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (21/8/2018). Ia menyumbang medali emas untuk Indonesia dengan melakukan angkatan total 311 kg (snatch 141 dan clean and jerk 170).KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Atlet Angakt Besi Putra Indonesia, Eko Yuli Irawan berselebrasi setelah berhasil meraih medali emas di kelas 62 kilogram pada Asian Games 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (21/8/2018). Ia menyumbang medali emas untuk Indonesia dengan melakukan angkatan total 311 kg (snatch 141 dan clean and jerk 170).
Eko Yuli, atlet cabor angkat besi, menjadi salah satu penyumbang medali emas untuk Indonesia pada Asian Games 2018.

Ia mulai menggeluti angkat besi sejak sekolah dasar. Eko juga melalui jalan yang tak mudah, berjuang dari bawah.

Lahir dari keluarga sederhana, ayah Eko seorang pengayuh sepeda yang terkadang juga menjadi tukang bangunan. Sedangkan ibunya seorang pedagang sayuran.

Keterbatasan ekonomi menjadi pelecut semangatnya. Ia bertekad untuk keluar dari keadaan tersebut dan membantu keluarganya.

Ia tak pernah terpikir menjadi seorang atlet. Namun, sejak sekolah dasar ia memang sudah berlatih di tempat latihan sekitar rumahnya.

Belum satu tahun latihan, pada 2001 ia meraih gelar juara nasional. Hal ini menjadi motivasi Eko untuk terus berlatih dan mendapatkan juara di olimpiade.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com