Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2018, 15:12 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

9. Gemar membaca

Survei dari Inggris menemukan lebih dari separuh orang Inggris yang disurvei dalam jajak pendapat mengenai Hari Buku Dunia mengaku berpura-pura membaca buku klasik seperti Perang dan Perdamaian agar tampak lebih pintar.

Kita bisa melakukan cara yang sama ketika mencoba mempengaruhi penilaian orang yang baru kita kenal.

“Sebagian besar interaksi sehari-hari kita dengan orang lain sangat singkat dan dangkal,” kata Wojciszke.

Namun, kata Wojciszke, manusia tak bisa menggunakan manipulasi semacam itu dalam interaksi yang panjang atau berulang.

Baca juga: Demi Kesehatan Fisik dan Mental, Jangan Malas Membaca Buku

10. Duduk tegak

Laporan dari Wall Street Journal mengatakan duduk dan berdiri dalam posisi tegak tak hanya baik bagi postur tubuh.

Riset 200 dengan subjek riset mahasiswa pascasarjana mencoba menilai kecerdasa seseorang berdasarkan cara duduk mereka.

Hasil riset membuktikan mereka yang duduk dalam posisi tegak dianggap memiliki nilai IQ yang lebih tinggi.

11. Melakukan kontak mata

Mata seseorang memang bisa menyiratkan banyak hal. Wojciszke menyebut orang yang melakukan kontak mata menunjukan sikap responsif terhadap apa yang dilakukan atau dibicarakan orang didekatnya.

Menurutnya, jika lawan bicara kita tidak responsif, ini berarti kita orang yang membosankan atau dia yang bodoh.

"Jika memiliki pilihan seperti itu, kebanyakan dari kita lebih cenderung berpikir dia bodoh," tambahnya.

Para peneliti di Brandeis University, Massachusetts, menemukan mereka yang berbicara dengan melakukan kontak mata dianggap memiliki IQ yang lebih tinggi daripada mereka yang menghindari tatapan seseorang.

12. Menghindari alkohol

Alkohol dapat menurunkan tingkat kecerdasan seseorang. Maka tak heran jika apa yang kita minum juga menentukan persepsi orang lain.

Riset yang diterbitkan di Journal of Consumer Psychology menemukan mereka yang memegang anggur atau bir dinilai kurang cerdas daripada mereka yang memegang soda atau air.

"Kami sering melihat beberapa tingkat gangguan kognitif setelah konsumsi alkohol," kata Scott Rick, selaku pemimpin riset.

Inilah yang menurut Rick turut mempengaruhi persepsi orang lain.

13. Menjadi orang baik

Penelitian Wojciszke telah menunjukkan harga diri seseorang naik ketika orang menganggap diri mereka cerdas. Tapi, beberapa sifat lain juga turut menentukan penilaian ini.

"Orang-orang akan menyukai kita bukan karena kepintaran, tetapi karena kehangatan dan kebaikan kita," katanya.

Namun, ada hal lain yang harus kita tekankan jika ingin orang lain menghormati diri kita. Ketika ingin orang lain menyukai kita, tampilkan diri sebagai orang yang baik daripada pintar.

"Tetapi jika kita ingin orang lain menghormati kita, tunjukkan diri kita sebagai orang yang cerdas,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com