Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2018, 17:08 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sementara itu, Benji Tiger, seorang pelatih pribadi dari Florida, menggunakan penampilan fisik para influencer di media sosial sebagai motivator utamanya.

Ia mengaku ingin memiliki tubuh seperti orang-orang yang jadi inspirasinya di media sosial.

Meski telah mencapai tujuannya, Tiger masih menggunakan media sosial sebagai motivator untuk menjadi lebih baik.

Baca juga: Terlalu Sering Olahraga Kardio Ternyata Tidak Baik untuk Kesehatan

Studi tahun 2015 membuktikan pengaruh media sosial dapat memotivasi orang untuk lebih rajin berolahraga.

Agar klien tetap termotivasi, Tiger mengingatkan seberapa besar usaha dan kekuatan mereka yang semakin meningkat.

"Jika mereka merasa tidak ingin olahraga atau tak mengalami kemajuan, saya meminta mereka melakukan olahraga yang dirasa sulit saat mereka pertama kali memulai olahraga," katanya.

Menurut Tiger, hal tersebut berfungsi sebagai motivasi karena menjadi bukti kemajuan yang telah mereka buat.

Dia juga merekomendasikan untuk mencari teman yang memiliki motivasi sama untuk berolahraga saat mereka tak bisa berolahraga dengan pelatih.

"Itu bisa membuat olahraga lebih menyenangkan," katanya.

Menurut pelatih pribadi bernama Rob Arreaga, untuk menjaga motivasi dalam berolahraga, ia kerap mengingatkan dirinya untuk menjadi lebih baik daripada hari kemarin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com