Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulam, Tato, atau Cabut Alis, Mana yang Harus Dipilih?

Kompas.com, 4 November 2018, 14:28 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Pantang keluar rumah sebelum alis terbentuk rapi dan sempurna! Itu prinsip sebagian besar wanita.

Ya, alis menjadi salah satu bagian penting yang tak boleh dilewatkan dalam tata rias wajah perempuan.

Dengan bentuk alis yang sempurna, para wanita merasa lebih percaya diri.

Cara membentuk alis yang paling mudah tentu dengan pensil alis.

Namun, karena terkadang memakai pensil alis menjadi ribet dan kurang praktis, sehingga banyak yang mencari alternatif lain.

Saat ini, ada banyak cara membentuk alis yang instan dan membuat bentuk alis tahan lama.

Sebut saja sulam, tato, dan cabut alis. Lalu, dari ketiganya, mana yang paling aman dilakukan dilihat dari segi kesehatan?

Baca juga: Tips Bikin Alis Tebal Alami dari 5 Make Up Artist Profesional

Sulam alis

Teknik sulam alis di salon Wonderfully Made Sulam Alis Jakarta. Kompas.com/Iwan Supriyatna Teknik sulam alis di salon Wonderfully Made Sulam Alis Jakarta.

Sulam alis adalah salah satu cara membentuk alis yang cocok bagi kamu yang memiliki alis tipis.

Sulam alis dilakukan dengan menanamkan pigmen berwarna yang menyerupai rambut asli untuk mengisi bagian alis yang kosong.

Pigmen warna ini ditanam mengikuti jalur pertumbuhan rambut asli.

Sebelum kamu melakukan prosedur ini, kamu bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan terapis kecantikan.

Langkah itu dilakukan untuk menentukan pigmen warna seperti apa yang senada dengan alismu. Dengan bentuk alis yang baru nantinya akan terlihat lebih alami.

Selain itu, sulam alis memudahkan kamu untuk berganti model bentuk alis, sesuai dengan keinginanmu.

Sulam alis memberikan hasil yang semi permanen dan bertahan hingga dua tahun dengan touch-up rutin.

Baca juga: Alis Tebal Menunjukkan Jiwa Narsistik, Benarkah?

Apakah aman melakukan sulam alis?

Seperti prosedur kosmetik lainnya, sulam alis aman jika dilakukan oleh terapis yang berpengalaman dan bersertifikat khusus.

Demi memastikan keamanan prosedur ini, pastikan bahwa peralatan yang akan digunakan steril.

Khususnya, mata pisau bedah dan jarum yang digunakan adalah sekali pakai. Minta terapis untuk membuka segel di depanmu sebelum memulai prosedur.

Mata pisau sekali pakai dan steril penting untuk menghindari infeksi dan penularan penyakit melalui darah, seperti hepatitis B dan C, serta HIV.

Sebab, prosedur sulam alis melibatkan pengirisan kulit terbuka.

Selain itu, ada kemungkinan efek samping lainnya termasuk pembengkakan sementara, dan iritasi kemerahan.

Tato alis

Sulam alis di salon Wonderfully Made Sulam Alis Jakarta.Kompas.com/Iwan Supriyatna Sulam alis di salon Wonderfully Made Sulam Alis Jakarta.

Cara membentuk alis dengan tato alis akan memberikan hasil yang permanen.

Kamu tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk touch-up atau mengisi alis yang kosong dengan pensil alis lagi.

Kamu juga dapat memilih bentuk alis yang kamu inginkan dan sesuai dengan bentuk wajah.

Beberapa wanita terkadang memilih untuk mencukur habis alisnya, sebelum melakukan tato alis, guna memudahkan menjalani proses pembuatan alis baru.

Prosedur tato alis dilakukan melalui proses mikropigmentasi untuk menempatkan tinta permanen pada lapisan teratas dermis.

Metode ini menghasilkan bentuk dan warna alis yang bertahan selama kurang lebih satu tahun.

Baca juga: Merapikan Alis dengan Maskara Khusus

Peralatan yang digunakan termasuk mesin tato, pen atau pensil elektronik yang berfungsi menciptakan sapuan kuas guna meniru penampilan rambut alis yang asli.

Sama halnya dengan sulam alis, tato alis aman jika dilakukan oleh ahlinya.

Pastikan juga peralatan tato, termasuk jarum, steril dan sekali pakai.

Pada umumnya, efek samping yang mungkin timbul adalah rasa nyeri ringan setelah prosedur.

Cabut alis

Cara membentuk alis yang satu ini adalah cara yang paling sering dilakukan dan lebih hemat biaya, karena bisa dilakukan sendiri di rumah tanpa perlu ke salon.

Meski bisa dilakukan sendiri, kamu tetap harus hati-hati dalam mencabut alis.

Jika kamu menggunakan pinset yang tidak steril atau bahkan karatan, alat itu sangat mungkin menyebarkan bakteri ke kulit, sehingga menyebabkan infeksi.

Selain itu, jangan pernah mencabut rambut alis lebih dari satu helai secara bersamaan.

Langkah itu akan menyebabkan rambut tidak tercabut sampai ke akarnya, dan membuat akar terjebak di dalam folikel rambut.

Cabutlah alis yang berada hanya di luar garis alis alami kamu.

Namun sebaiknya, kamu disarankan melakukan cabut alis di klinik kecantikan yang memiliki terapis profesional untuk mengurangi risiko terkena infeksi dan iritasi.

Baca juga: Alis Pun Kini Berhias Permata

Kesimpulan

Setiap cara membentuk alis yang disebutkan di atas memiliki kelebihan dan kekurangannya, termasuk efek samping masing-masing.

Nah, demi menentukan prosedur mana yang paling aman, sesuaikan dengan kebutuhan sendiri.

Jika kamu melakukannya di klinik kecantikan, pastikan terapis kecantikan sudah berpengalaman dan memang ahli di bidangnya, termasuk kebersihan alat. alis

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau