Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Sampah, Hentikan Penumpukan Plastik, Lakukan Langkah 5R Ini

Kompas.com - 22/11/2018, 12:07 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Untuk itu, penggunaan barang yang tidak sekali pakai bisa menjadi solusi. Misalnya, dengan mulai tidak menggunakan sedotan plastik saat meminum suatu produk minuman dan menggantinya dengan sedotan stainless steel, jika memungkinkan.

Selain bahan stainless steel, ada juga sedotan yang terbuat dari bambu, jerami, atau kertas.

Baca: Lima Alternatif Pengganti Sedotan Plastik, Mau Coba?

Sedotan jenis ini dapat digunakan berulangkali, berbeda dengan sedotan plastik dan kertas yang hanya sekali pakai. Sehingga, ini akan sangat mengurangi sampah plastik di lingkungan, mengingat sedotan merupakan benda yang banyak digunakan oleh masyarakat luas.

Recycle

Langkah keempat adalah recycle atau daur ulang. Sampah yang sulit diurai dapat diolah kembali menjadi produk bermanfaat yang baru.

Misalnya kemasan cat besar menjadi tempat penampung air, ban kendaraan besar dijadikan sebagai ayunan di halaman rumah, botol air mineral dijadikan pot tanaman, kemasan plastik makanan ringan dijadikan tas, dan sebagainya.

Hal ini berarti kita bisa berpartisipasi mengurangi jumlah sampah tak terurai, namun tetap mengonsumsinya. Jadi plastik yang kita dapatkan, kita manfaatkan ulang untuk menjadi sesuatu yang baru sehingga tidak berujung menjadi sampah.

Rot

Langkah terakhir dari rumus 5R adalah rot atau pembusukan. Strategi pembusukan dapat dilakukan pada sampah-sampah rumah tangga yang bersifat organik, misalnya sisa-sisa makanan dan bahan dapur.

Pembusukan ini bisa dilakukan dengan menggunakan cacing jenis tertentu yang dapat mengubah sampah-sampah tadi menjadi pupuk alami yang berkualitas tinggi.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Sampah Plastik Dalam Peru Paus Mati Di Wakatobi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com